Banyak yang dipanggil sedikit yang dipilih. Dari sedikit yang terbaiklah yang bertahan. Sembilan orang yang terbaik ini, mereka telah menyelesaikan masa TOP di tempat berbeda-beda dari tahun 2015 hingga tahun 2017. Tahun 2015 yang lalu, ketika turun ke medan TOP, berjumlah sebelas orang.Â
Pada tahun pertama Fr. Corona Bria, praktek di Paroki Sta. Theresia Kefamenanu, mengundurkan diri dari frater. Sepuluh orang lainnya berjuang terus hingga selesai masa TOP dan mendapat SK Uskup untuk kembali melanjutkan pendidikan dan pembinaan di Seminari Tinggi St. Mikhael Penfui Kupang. Tiba waktunya untuk masuk ke Seminari Tinggi, Frater Frans Taena (Mantan Toper Paroki Fafinesu), mengundurkan diri. Hingga kini tertinggal sembilan orang. Sembilan orang yang ada ini mereka adalah terbaik terutama karena mereka berhasil menyelesaikan masa TOP.
                                                  .
Fr. Thomas Mauritius Nesi, S.Fil.
 Frater ini biasa dipanggil Fr. Thomas. Ia dilahirkan di Nesam, 22 September 1990, dari sepasang kekasih Bapak Nesi Ferdinandus dan Mama Sabina Sau. Frater Thomas adalah anak keempat dari enam bersaudara. Asal Paroki St. Maria Pengantara Segala Rahmat Kiupukan. Ia menyelesaikan masa TOP di Paroki Tunbaba. Frater ini memiliki nama samaran Kezho.
Frater ini biasa dipanggil Fr. Sonny. Ia dilahirkan di Maumere-Kewapante, 28 April 1991, dari sepasang kekasih Bapak Yosef Akoit dan Mama Waldetrudis Teu. Fr. Sonny adalah anak kedua dari lima bersaudara. Asal Paroki  St. Yohanes Pemandi Naesleu-Kefamenanu. Ia telah menyelesaikan masa TOP di Paroki Mena. Frater ini memiliki nama samaran Bungsu
 Frater ini biasa dipanggil Fr. Jefri. Ia dilahirkan di Kefamenanu, 27 Juli 1190, dari sepasang kekasih Bapak Alexander Ndun dan Mama Hermina Ambanu. Fr. Jefri adalah anak kelima dari sembilan bersaudara. Asal Paroki St. Petrus Paulus Lurasik. Ia menyelesaikan masa TOP di Paroki Katedral Atambua. Frater ini ini memiliki nama samaran K'Je atau bisa juga Sang Inspirator.
 Frater ini biasa dipanggil Fr. Yogar. Iadilahirkan di Kuatnana, 9 Juli 1991, dari sepasang kekasih Bapak Timotheus Fallo dan Mama Febronia Talan. Fr. Yogar adalah anak pertama dari lima bersaudara. Asal Paroki St. Andreas Tunbaba. Ia menyelesaikan masa TOP di SMK Katolik St. Pius X Insana Kefamenanu. Frater ini memiliki nama samaran Yega atau terkadang disapa Buncit.