Mohon tunggu...
Frendy WahyuSaputra
Frendy WahyuSaputra Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

mahasiswa STKIP PGRI Trenggalek program studi PBSI

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Ilmu dan Rumah

19 Mei 2022   19:47 Diperbarui: 19 Mei 2022   20:13 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Saat itu hari senin pagi, aku bergegas memacu sepeda untuk sekolah, karena hari itu ada ujian sekolah. 

Ya saat aku SMA , pukul 07.00 aku tepat waktu dan sangat semangat mengerjakan so'al itu, dengan penuh keiklasan hati soal-soal selesai aku kerjakan dan jam pertama telah usai. 

Istirahat pukul 10.00 langsung mejuju warung makan, yaa agar konsentrasi jam ke dua lebih efisien, waktu belum selesai makan dengan nafas tergesa gesa teman aku memanggil namaku dengan keras, yaa hampir keselek bakso yang aku makan.

Dengan nafas yang kuat dia memberi kabar bahwa ayah saya sedang di sekolah, dengan terkejut aku lari menghampirinya. 

Dia memberi kabar bahwa nenek yang selama ini sangat aku sayangi meninggalkan cucu dan anak-anaknya, air mataku tak bisa di tahan lalu bergegas mengambil sepeda motor tuaku lalu menuju kerumahnya.
       
Ratusan orang sudah memenui rumahnya, dan nenek sudah terbaring di balut kain kafan, itu sebuah pengalaman sedih saya yaitu di tinggal seorang nenek yang waktu aku kecil selalu menyayangiku dan saat aku belum bisa membalas ia sudah tiada.

Sejak peristiwa itu aku mulai belajar, bahwa sesungguhnya tiada yang abadi, bahkan sesuatu yang kita anggap sangat berharga.

Semenjak berjalanya waktu aku lulus dari sekolah itu, dan mulailah saya mendaftarkan diri di sebuah perguruan tinggi di kotaku, ya menjadi pilihan karena aku bisa pulang setiap hari, dan lebih dekat dengan keluarga.

Semenjak aku kuliah di situ banyak terjadi hambatan, namun tidak mematahkan semangat untuk menempuh ilmu. 

Semenjak berjalanya waktu aku menemukan beberapa kebahagiaan karena kuliah di kampus yang masih di kota semdiri, yang paling berarti yaitu hubungan dengan keluarga sangat dekat, dan tentunya itu yang menjadikan amanat dalam cerita ini

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun