Lebih muda mendapatkan sesuatu, tetapi akan jauh lebih sulit untuk mempertahankannya
Begitulah analogi atau perumpamaan yang tepat bagi Timnas Indonesia U-23 di bawah besutan Shin Tae-Yong.
Piala AFF U-23 akan berlangsung di Phnom Penh, Kamboja pada tanggal 14-26 Februari 2022. Pasukan Garuda akan kembali bersua dengan musuh bebuyutannya, Harimau Malaya, Malaysia di grup B.
Baca Juga: 3 Syarat Menjadi Brand Ambassador PSSI
Meskipun berbeda level usia, namun bagaimana pun juga rivalitas, Barcelona dan Real Madrid Asia Tenggara yakni Malaysia dan Indonesia akan selalu ada.
Pertaruhan gengsi, harga diri, nasionalisme, balas dendam antara kedua kesebelasan akan tersaji penuh di dalam grup B. Semenatara Myanmar dan Laos tidak masalah bagi personel STY.
De Javu antara Indonesia dan Malaysia
Entah mengapa, dalam setiap pertandingan resmi negara-negara Asia Tenggara di sepak bola, pasti selalu mempertemukan Malaysia dan Indonesia.
Takdir ini tidak bisa dihindari oleh siapa pun. Karena tetangga dekat biasanya selalu mencari alasan untuk memojokkan, dan melayangkan berbagai hal provokatif demi mengganggu konsentrasi STY dan timnya.
Seperti yang kita ketahui bersama bahwa Indonesia baru saja sembuh dari luka batin sejak 11 tahun lalu di partai final Piala AFF senior (era Bambang Pamungkas, Firman Utina, dkk) 2010.
Luka itu disembuhkan oleh STY pada gelaran AFF 2020 lalu. Di mana STY dan anak emasnya membantai Harimau Malaya 4-0 di babak pamuncak pengisian grup.