Mohon tunggu...
Fredric Chia
Fredric Chia Mohon Tunggu... Editor - Fredric Chia adalah praktisi Feng Shui, pembaca tarot, dan penulis budaya Tionghoa yang tinggal di Kalimantan. Dia melayani konsultasi Feng Shui dan Tarot online untuk orang yang penasaran secara spiritual. Sejak diluncurkan pada tahun 2016, Fredric telah membantu ratusan wanita dalam mengatasi ketakutan mereka dalam mengikuti impian mereka melalui konsultasi spiritual, berkat, dan layanan curhat.

Halo, saya Fredric! Saya seorang Praktisi Feng Shui, Tarot Reader, dan Chinese Cultural Writer yang saat ini menjelajahi dunia untuk menyebarkan kasih dan kebenaran! Saya menemukan apa yang telah saya lewatkan dalam hidup, apa yang bisa saya lakukan lebih baik, dan saya Senang berbagi rahasia saya dengan Anda.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menelusuri Situs Sejarah Makam Dinasti Ming Menurut Feng Shui

8 Maret 2021   08:15 Diperbarui: 8 Maret 2021   08:23 775
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tempat Situs Bersejarah Makam Dinasti Ming | Foto : Dong.World

Di mana pun kita berada di Planet Bumi dimulai dari piramida di Mesir, Monolit Stonehenge di Inggris hingga makam Dinasti Ming di Tiongkok, orang-orang kuno menghormati tempat-tempat suci. Gunung, sungai, bukit, atau tempat terjadinya fenomena alam, seperti geyser dan gunung berapi, merupakan tempat keramat.

Dalam ilmu Feng Shui (dilafalkan "fung shway") adalah seni atau ilmu Tiongkok kuno untuk menemukan tempat suci di bumi. Terjemahan harfiah Feng Shui adalah "angin" dan "air", dua elemen yang berasal dari alam. Orang Tiongkok kuno mengembangkan ilmu Feng Shui berdasarkan pandangan spiritual mereka yang unik tentang dunia. Mereka mempelajari untuk memahami alam semesta. Di alam sekitar mereka merasakan energi (chi) yang merupakan nafas kehidupan dalam segala hal. 

Mereka memahami keharmonisan hidup dengan mengamati alam. Dengan mengenali chi dalam suatu lanskap kuno yang menentukan lokasi mana yang aman dari bahaya (hal yang tidak baik), menyediakan vegetasi yang subur, atau secara harmonis selaras dengan geomagnetisme bumi. Melalui pengamatan kekuatan alam, orang Tiongkok menemukan kompas magnet (Luo Pan). Feng Shui juga didasarkan pada arah kompas dan pola astronomi.

Filsafat keseimbangan alam yang berasal dari ajaran Taoisme. Pendeta Taoisme menemukan dan mengembangkan geomansi Feng Shui melalui pengamatan bentuk daratan, aliran sungai, pergerakan planet, perilaku hewan, dan perubahan kondisi cuaca. Misalkan, mengetahui kapan bercocok tanam, bagaimana mengairi dengan sungai yang banjir, dan di mana membangun gedung dan kuburan adalah perhatian Feng Shui para penganut Tao awal. 

Karena Tiongkok adalah negara yang luas dan bervariasi secara geografis. Banyak cara untuk menginterpretasikan chi dalam suatu lanskap yang dikhususkan untuk setiap lingkungan. Formasi daratan tertentu dinamai binatang, seperti naga hijau, macan putih, burung phoenix merah, dan penyu hitam. Metafora binatang yang hidup ini menggambarkan berbagai jenis chi.

Penganut Taoisme mengamati bahwa kita manusia hidup di mana bumi bertemu dengan langit, di antara dua kekuatan besar di "Kerajaan Tengah". Di Belahan Bumi Utara Kerajaan Tengah, kita menerima kehangatan, rasa panas, dan vitalitas dari bagian selatan. Bagian selatan terletak di bagian atas kompas. 

Hewan simbolisnya adalah burung phoenix merah, yang melambangkan keindahan dan kebaikan. Dari utara datang musim dingin yang dingin, salju, dan kegelapan. Utara terletak di bagian bawah kompas. Hewan simbolis utara adalah penyu hitam, yang melambangkan panjang umur dan abadi. 

Arah timur sesuai dengan waktu musim semi, laut biru, dan pertumbuhan baru. Hewan simbolis timur adalah naga hijau, yang melambangkan keagungan dan kemegahan. Arah barat sesuai dengan musim gugur dan pegunungan bersalju. Hewan simbolis Barat adalah macan putih, yang melambangkan keberanian dan kekuatan.

Peta Tempat Situs Bersejarah Makam Dinasti Ming | Foto : Dong.World
Peta Tempat Situs Bersejarah Makam Dinasti Ming | Foto : Dong.World
Pengamatan Tao tentang alam menyimpulkan bahwa garis-garis yang melengkung, mengalir dan memperlambat chi dan juga membawa kelimpahan. Chi yang harmonis bergerak dalam garis melengkung dan anggun, seolah-olah mengikuti aliran alami sungai. Garis yang tajam dan lurus membawa sha chi atau chi buruk. Contoh arsitektur yang menghindari garis lurus adalah Tembok Besar China (Great Wall of China), yang pertama kali dibangun pada masa Dinasti Qin (221-206 SM). 

Tembok besar itu berkelok-kelok melewati pedesaan di sepanjang punggung bukit rantai pegunungan yang dikenal sebagai "urat naga". Bentuk alam gunung dilambangkan dengan seekor naga. Bukit, punggung bukit, dan pegunungan adalah semua bentuk yang dilalui oleh aliran darah (chi) bersirkulasi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun