Mohon tunggu...
Humaniora

Pandangan Filosofis Manusia

4 Desember 2017   14:10 Diperbarui: 4 Desember 2017   14:39 2062
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Whitehead merumuskan suatu metafisika yaitu Kosmologi yang merupakan suatu system pemikiran yang bisa menjadi dasar untuk menjelaskan berbagai aspek pengalaman manusia. Kosmologi sendiri bersifat antropologis dimana pengalaman manusia secara konkret dengan segala kompleksitasnya merupakan suatu yang menjadi fokus perhatian dalam berfilsafat. Konsep Whitehead tentang 'satuan actual' sendiri sesungguhnya merupakan suatu generalisasi imaginative dari pengalaman manusia akan dirinya sebagai subjek.

 Materialitas Manusia : Manusia sebagai Bagian dari Alam.

Whitehead menyatakan bahwa manusia dalam arti tertentu merupakan bagian dari alam. Whitehead sesuai ajaran evolusi menekankan adanya kesinambungan antara keberadaan manusia dengan jenjang- jenjang yang ada di bawahnya. Manusia merupakan bagian dari alam. Pemisahan radikal manusia dari alam lingkungannya digunakan untuk menekankan kerohanian dan transendensinya. Alam tidak hanya dianggap sebagai materi atau benda mati yang hukumnya bisa diketahui secara pasti. Alam ada untuk manusia dan manusia bebas untuk menggali, menguras, dan memanfaatkannya sesuai dengan kebutuhan hidupnya.

Sebagai makhluk yang bebas, manusia sama sekali tidak terikat oleh alam lingkungannya. Manusia menjadi tuan atas seluruh ciptaan dan bisa berbuat semaunya terhadap alam. Inilah yang disebut dengan pandangan dualistis (memisahkan manusia dari alam) yang bersifat eksploitatif terhadap alam yang mengakhibatkan pengurasan sumber-sumber alam serta pengotoran dan perusakan alam lingkungannya. Untuk mengatasi pandangan dualistis tersebut, Whitehead mencetuskan gagasan 'pansubjektivisme' yang secara imaginatif memakai kategori subjek bukan hanya untuk manusia melainkan juga untuk satuan-satuan aktual infrahuman.

Whitehead berfikir bahwa unsur-unsur identic yang menghubungkan pengalaman manusia dengan ilmu fisika adalah unsur subjek sebagai suatu hasil proses intrinsic yang mempunyai nilai pada dirinya sendiri untuk mengolah warisan masa lalu dengan unsur-unsur baru. Bagi Whitehead, jelas dari kenyataan bahwa prinsip-prinsip universal satuan actual tersebut berlaku, baik bagi pengalaman mmanusia maupun bagi peristiwa alami diluar manusia. Baik manusia maupun alam merupakan suatu 'serikat satuan aktual' yang mempunyai 2 kutub atau disebut bipolar, yakni kutub fisik dan kutub mental. Perbedaan antara keduanya terletak dalam intensitas dan kompleksitas pengalamannya. Dalam serikat satuan actual yang biasa disebut infrahuman, kutub fisiklah yang dominan. Pada serikat satuan actual infrahuman, kutub mental menjadi dasar muncullnya bentuk perwujudan bau dalam proses interaksi dengan lingkungan semakin rendah dan semakin tidak berfungsi.

Kutub mental sering disebut regnant nexus,sedangkan kutub fisik bersifat subservient. Hal ini disebabkan karena kutub mental pada manusia mengungkapkan segi kesadaran . gagasan Whitehead tentang kesatuan manusia dengan alam yang cukup relevan dalam kaitannya dengan masalah ekologi. Di Indonesia, menurut Menteri Negara Kependudukan & Lingkungan Hidup terah mencanangkan akan perlunya melakukan pembangunan berwawasan lingkungan. Sikap untuk menjaga dan memelihara lingkungan senantiasa ditumbuhkan. Kita tidak perlu kembali ke pemikiran animisme yang mempercayai adanya roh dimana- mana sehingga orang menjadi takut untuk menggali, menolah, dan memanfaatkan sumber alam guna pembangunan. Terkadang dalam pembangunan jalan raya, orang takut menebang pohon yang dianggap keramat, ini semua menghambat usaha pembangunan. Dampak negative teknologi industry yang tidak berwawasan lingkungan bisa tidak terkendali apabila hal tersebut tidak kita sadari sejak dini. Untuk itu, kita perlu menyadari bahwa dalam dunia ini, ada saling ketergantungan antara manusia dengan alam lingkungannya.

 Historisitas dan Kebebasan Manusia : Manusia sebagai Makhluk yang Dinamis

Whitehead berfikir bahwa manusia dipandang sebagai makhluk yang dinamis. Manusia mempunyai daya kekuatan atau daya kemampuan untuk tumbuh dan berkembang. Kendati struktur dasar dalam kedua proses pertumbuhan tersebut ada kemiripan dengan struktur dasar proses pertumbuhan manusia, namun isi produk akhir mereka amat berbeda. Bipolaritas (sifat mental dan fisik) merupakan proses satuan actual dan kreativitas diri. Hanya pada sifat mental dan kreativitas diri manusialah yang ditandai oleh adanya intelek dan kesadaran, maka dinamika dalam bentuk keterbukaan pada alternative baru yang lebih luas sungguh terjadi.

Pada manusia baru, kebebasan itu disadari dan menjadi suatu aktualitas. Dalam proses pertumbuhan infrahuman, unsur determinasi internal dianggap lebih berkuasa. Sebagai makhluk yang dinamis, manusia baru sungguh-sungguh hidup atau menghidupi idupnya dan terus menerus secara aktif membentuk dirinya. Dalam hal ini menekankan akan pentingnya tanggung jawab pribadi manusia untuk mengisi hidupnya secara autentik dan bermakna. Seusai dengan prinsip 'proses' bagi Whitehead, hakikat keberadaan seseorang atau apa dan siapa manusia itu terletak Dalam bagaimana dia secara aktif, kreatifm dan inovatif memanfaatkan warisan masa lalunya untuk suatu perwujudan baru bagi kehidupannya yang memberikan intensitas pengalaman hidup secara lebih mandalam.

Whitehead menyebut 'contrast'yakni keterpaduan yang selaras dari aneka ragam unsur. Kreativitas berarti memperkembangkan daya kemampuan untuk memunculkan suatu yang baru dari bahan-bahan yang lama. Bersikap statis dan apatis dengan menerima dan melanjutkan tradisi yang diwarisi berarti suatu dekadensi. Menurut Whitehead, manusia tidak bisa lepas hubunagnnya dari manusia lain karena manusia adalah makhluk yang bermasyarakat. Menurut Descartes "sesuatu bisa berdiri sendiri lepas dari yang lain" namun Whitehead tidak setuju dengan ungkapan tersebut karena menurunya ungkapan tersebut tidak sesuai dengan kenyataan yang ada. Pernyataan Descartes bisa berbahasa secara social karena membuat satu sama lain tidak peka (egois dan kurang terjalinnya hubungan yang baik satu dengan yang lain. Sedangkan Whitehead sangat menekankan prinsip solidaritas di dalam kehidupan.

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun