Mohon tunggu...
Fransiskus Allo
Fransiskus Allo Mohon Tunggu... Politisi - Aktifis Pemuda Katolik, . Saat ini menjadi Ketua Bidang Politik dan Kaderisasi Pemuda Katolik Komcab Tana Toraja, Ketua Organisasi dan Kaderisasi KNPI Tana Toraja

Lahir di Tanatoraja, Orang Toraja sekaligus Orang Indonesia yang mencintai Indonesia. Belajar dari Alam dan terdidik oleh pengalaman hidup yang terus berjalan hingga suatu saat akan berakhir pada WaktuNya.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pecundang yang Haus Kekuasaan

2 Agustus 2014   03:57 Diperbarui: 18 Juni 2015   04:38 581
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pilpres telah usai dan pemenangnya telah di Umumkan Oleh KPU,rakyat sudah menjatuhkan pilhan dan hari ini kita sudah memilik prsiden terpilh yakni Jokowidodo Jusuf Kalla telah ditetpkan KPU sebagai presiden terpilih.Namun dalam proses rekapitulasi oleh KPU kita dikejutkan oleh pernyataan menarik diri proses Pemilihan Presiden,oleh Prabowo subianto,kemudian diikuti oleh beberapa stetment dari ketua umum PKS , Amin Rais,dan timses Prabowo bahwa telah terjadi kecurangan yang masif dan terstruktur dan MK bukan solusi akan tetapi akan mengunakan penyelesaian politik,publik menjadi bingung penyelesaian politik seperti apa?

Namun aneh bin ajaib,setelah menyatakan mundur dari Pilpres,mereka meralat pernyataan Prabowo sebelumnya dan menyatakan mereka tidak mundur tetapi keluar dari proses perhitungan suara di KPU,karena menganggap KPU curang dan tidak adil. Belakangan mereka mengajukan gugatan ke Mahkama Konstitusi dengan berbagai dalil dan alasan serta bukti yang merka anggap bahwa kubu mereka telah dicurangi,dan KPU tidak netral dan memihak  kepada Jokowi JK.Benarka demikian ? mari kita menggunakan Nalar dan logika berpikir yang sehat dan cerdas.Bukankah untuk berbuat curang dibutuhkan sumber dana,dan jaringan yang luas ?pertanyaannya siapa yang lebih kuat Prabowo atau Jokowi. Fakta membuktikan Prabowo didukung lebih banyak Partai,bahkan didukung partai Demokrat partai yang sedang berkuasa, tentu mereka memilik jaringan dan struktur yang lebih luas,tentu mereka memilik Buapati dan gubernur yang lebih banyak di daera-daera.Kecurangan yang terjadi secarah masif dan terstruktur terjadi apabila ada peran kepalah daera setempat yang mengerakkan para camat dan kepala desa untuk melakukan tindakan yang menguntungkan calon pilihannya.? Jadi logikanya menjadi terbalik.Fakta juga membuktikan bahwa Prabowo didukung dengan sumber dana yang tidak terbatas,baik dari dana pribadi Prabowo maupun pendukungnya, bandingkan dengan Jokowi JK yang hanya mendapat dana kampanye dari saweran masyarakat kecil. Fakta otentik yang lain adalah terbukti hasil Quic Caunt Prahara Salah total dibandingkan dengan reel caunt KPU, bandingkan dengam hasil dari LSI,RRI,Litbang KOMPAS,Indikator Politik Indonesi,Pooltracking dll semuanya mengkonfirmasih kebenaran perhitungan KPU.Bukankah Quic caunt adalah ilmia? dan merupakan alat kontrol untuk KPU?.

Kesimpulan yang bisa kita tarik dari semua ini adalah Prabowo adalah seorang pecundang yang haus kekuasaan,ia sebenarnya tau sudah kalah namun masih mengunkan segalah cara untuk menjatuhkan lawannya, bahkan kalau kita membaca komentar-komentar terakhir dari kubu Prabowo yang akan membentuk Pansus  Pilpres curang di DPR,atau menghalangi pelantikan Presiden terpilih melalui berbagai manufer politik di MPR dan DPR bahkan ada rencana DPRD DKI tidak akan menyetujui pengunduran diri JOKOWI,sebuah tindakan yang jika di lakukan sungguh mengerikan sekaligus sangat mencedrai demokrasi yang sedang kita bangun bersama.Janji siap menang dan siap Kalah kini tinggal janji,yang ada hanya amarah dan ambisi akan kekuasaan yang tidak juga surut,sportifitas di abaikan,etika dikesampingkan,  sikap kenegarawanan ditinggalkan.

Namun disadari atau tidak sikap tersebut sebenarnya telah mempermalukan,dan menghina diri Prabowo sendiri sebagai seorang calon Presiden,bahkan ada yang mengatakan bahwa dengan sikap dan mental seperti itu Prabowo sebenarnya tidak pantas untuk maju sebagai calon presiden,Seorang capres memerlukan mental yang kuat,matang dan harus diatas rata-rata,demikian kata Pengamat Politik Hanta Yuda.Namun apa yang ditunjukkan Prabowo sangat jau dari mental yang kuat dan matang,yang terlihat justru sikap yang emosinal dan tidak terkendali.

Semoga kedepan hal ini menjadi pelajaran bagi bangsa ini terutama para pemegang kepentingan agar tidak mudah meloloskan calon presiden yang secara mental dan Psikologis tidak kuat dan berada di atas rata-rata orang kebanyakan,karena bagaimanpun mereka akan menjadi presiden dan pemimpin seluruh rakyat,keputusanya harus diambil dengan pertimbangan yang sangat matang dan bijaksana.Akan menjadi bencana dan malapetaka bagi bangsa jika kita memiliki Presiden yang mentalnya ambisius,emosional dan tidak memiliki sikap negarawan.

Selamat Hari raya Idulfitri mohon maaf lahir batin, Indonesi damai dan sejahtera.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun