Lajunya Komunitas Pusat Kegiatan Belajar Mayarakat (PKBM) Watogokok Larantuka Kabupaten Flores Timur Propinsi Nusa Tenggara Timur, kini langsung tancap gas memerangi sampah di Kota Larantuka Ibu Kota Kabupaten Flores Timur. Kepada media, Jumad (08/02/2020), Ketua PKBM Larantuka, Wilhelmina Elisabet Jawa Tukan, S. Pd mengatakan dari pada kita meluangkan waktu dan pikiran berargumentasi soal sampah di kota Larantuka, sebaiknya kita langsung tindaklanjuti dengan memerangi sampah-sampah di lokasi. Daripada kita saling menyalahkan sebaiknya kita lakukan aksi nyata, "kata Ibu Pengurus IGI Flotim ini".
Walaupun baru dibentuk, kini PKBM Watogokok terdengar santer di mana-mana. Artinya sudah menjadi viral di public bik secara lansung maupun melalui media. Tindakan aksi nyata ini banyak menuai apresiasi di banyak kalangan termasuk Pemerintah Kabupaten Flores Timur. Ini merupakan percontohan yang terbaik terkait dengan peduli lingkungan, "kata Wilhelmina"
Menurut Wilhelmina, Sampah plastic merupakan musuh kita bersama, sehingga kita perlu jangaj banyak berkomentar dan saling menyalahkan, melainkan tindakan nyata yang harus kita tunjukan. Inilah bentuk kepedulian kita sebagai anak tanah lamaholot yang peduli dengan kesehatan lingkungan.
Lebih lanjut Ibu asal Waibalun itu mejelaskan, kolaborasi  mewujudkan kota Larantuka yang bersih dan ramah lingkungan, dirancang  berkelanjutan sampai hadirnya bank sampah di kota Larantuka. Ia mengajak semua pihak membangun percontohan terkait pengelolaan sampah yang lengkap sarana prasarana. Kita juga akan melakukan edukasi terkait penggunaan sampah-sampah plastik setelah hadirnya bank sampah. Dengan itu, dapat memberikan pengetahuan bagi masyarakat kita dalam hal menfungsikan sampah,''tutur Wilhelmina".
Aksi nyata komunitas bank sampah PKBM Watogokok dalam memerangi sampah-sampah di Kota Larantuka sudah dimulai di tindaklanjuti dengan melakukan pembersihan sampah-sampah di seputaran pelabuhan laut larantuka, pada Sabtu (09/02/2020). Pasukan Komunitas Bank Sampah Watogokok berhasil mengumpulkan sampah-sampah plastik yang berserahkan di lokasi pelabuhan laut Larantuka. Samaph-sampah terssebut di kumpulkan dan disi dalam karung yang sudah disiapkan.
Ditanya terkait munculnya ide tentang Bank Sampah, Wilhelmina menyebut, ide ini dimunculkan oleh Ibu Bunga Weking yang juga termasuk dalam pengurus PKBM Watogokok. Ibu Bunga telah mengikuti berbagai kegiatan terkait yang namanya bank sampah ini. Sehingga kami lansung tancap gas untuk mendiskusikan, sambil melakukan proses pembentukan dan juga langsung turun ke lokasi untuk memerangi sampah, "katanya".
Untuk diketahui, komunitas PKBM Watogokok yang beralamatkan di Kelurahan Waibalun itu, selain melakukan aksi memerangi sampah, kami juga memiliki bidang-bidang kegiatan yang lain seperti, literasi melalui taman baca, pelatihan-pelatihan dan lain-lain. Kegiatan ini berorientasi kesosialan untuk masyarakat kita yang tidak terjangkau Pendidikan formal,''kata Wilhelmina dengan penuh semanagat".
Terakait keanggotaanya, Ibu Guru di SDK Waibalun itu menjelasakan, saat ini kita tetap rekrut siapa saja yang memiliki jiwa kesosialan tinggi, peduli dengan lingkungan dan memiliki semangat literasi bisa masuk menjadi anggota di komunitas kami ini. Kami mempersilahkan teman-teman dari pulau Solor dan Adonara juga bisa bergabung di komunitas kebanggaan kita ini. Pokonya siapa saja bisa bergabung, lebih-lebih anak anak muda yang ada di Kabupaten Flotim ini."jelas Wilhelmina".
Lebih lanjut, Wilhelmina menyebut kedepan kita akan melakukan rekrutan besar-besaran untuk ana muda Flores Timur untuk belajar dan bergabung di Komunitas Watogokok ini, untuk selanjutnya diterapkan di desanya masing-masing dan juga demi kehidupan mereka kelak, "katanya".