Mohon tunggu...
Fransiskus K. Doken
Fransiskus K. Doken Mohon Tunggu... Jurnalis - Membangun Indonesia Dari Pinggiran

Bekerja di DP2KBP3A Kabupaten Flotim, NTT

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Broi't sebagai Peralatan Tradisional Kupas Kelapa di Desa Adobala Pulau Adonara

4 Februari 2020   00:00 Diperbarui: 4 Februari 2020   00:13 425
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mengupas kelapa menggunakan alat pengupas tradisional di Desa Adobala, Kecamatan Kelubagolit, Kabupaten Flores Timur Provinsi Nusa Tenggara Timur, tidak selamanya di lakukan oleh Kaum Adam (Ama Lake). 

Kaum Hawa (Ina Wae) pun tidak ketinggalan miliki kecanggihan mengupas kelapa dengan peralatan tradisional, yang disebut dengan Bro'it.

Peralatan pengupas kelapa tradisional yang disebut Bro'it , yakni semacam tombak di ujungnya dan diasah tajam sehingga mudah untuk menguliti serabut kelapa. 

Serabut kelapa yang telah dikupas dalam kearifan lokal lamaholot sering diistilahkan dengan Na'pu yang dipakai untuk menghidupkan atau membakar api. Secara lokal, Na'pu tersebut digunakan untuk membakar api untuk pemanggangan kopra, atau sering diistilahkan dengan Ben'u Tapo.

Bibiana Benga Wokan Riantoby, salah seorang Perempuan Tangguh yang juga anggota PKK Desa Adobala itu , tidak kalah dengan Kaum Adam (Ama Lake) terkait dengan keterampilan kupas mengupas/ gi'ka ta'po dengan peralatan yang namanya 'Bro'it tersebut. 

Ibu PKK yang terkenal juga terampil masak dalam acara-acara tertentu sering memimpin kaum ibu-ibu untuk urusan konsumsi itu.

Hasil kupas atau gi'ka tapo tersebut, selain dijadikan sebagai kopra, dapat juga digunakan untuk urusan mama-mama di dapur, yakni urusan masak memasak atau sering disebut dengan den'a.

Biasanya dalam sebuah acara-acara adat ataupun yang lainnya, sudah pasti buah kelapa yang sudah kering atau tapo tu'u selalu dibutuhkan. Misalnya untuk masak sayur (den'a wul'u), campur ikan (sewut ikan) dan juga sering digunkan untuk minyak kelapa (da'ka tapo).

Berkaitan dengan kelapa tersebut, biasanya Kaum Adam (Ama Lake) mempunyai tugas memetik kelapa (rew'a tapo) dan Kaum Hawa (Ina Wae) bertugas untuk parut kelapa (gar'u tapo) yang telah dkupas dan dibelah itu (gi'ka dan lew'ak tapo). Biasanya proses parut kelapa (gar'u tapo) dengan mengunakan peralatan tradisional yang dinamakan Kena'ru.

Tidak hanya aktivitas kupas kelapa untuk urusan masak-memasak, juga termasuk salah satu pekerjaan yang mendatangkan uang atau sering disebut hod'i nem'u gik'a tapo yang sering dilakukan oleh Ina Wae yang terampil dan juga bagi Ama Lake atau kaum muda yang terampil kupas atau gik'a tapo tersebut.

Berbagai jenis perlatan tradisonal dalam kaitan dengan pengelolaan buah kelapa itu, termasuk peninggalan nenek moyang sejak zaman dulu yang masih difungsikan sampai saat ini dan terkesan sampai generasi ke generasi diharapkan tetap mengunakan sebagai bentuk penghormatan terhadap budaya adat istiadat setempat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun