Mohon tunggu...
Fransiskus Vanness U
Fransiskus Vanness U Mohon Tunggu... Mahasiswa

saya suka bermain alat musik gitar untuk menghilangkan kebosanan saya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

AIESEC in UKSW : Belajar mengolah sampah bersama-sama

26 Juni 2025   09:49 Diperbarui: 26 Juni 2025   09:49 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Salatiga, 14 Juni 2025 - AIESEC di Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) berhasil mencetak sejarah baru dengan sukses menggelar kegiatan Impact Circle 1.0. Meskipun baru pertama kali diselenggarakan, acara ini mendapat respons positif dan antusiasme tinggi dari lebih dari 30 peserta yang hadir.

Kegiatan ini berlangsung di Fakultas Bahasa dan Seni, ruang KB 104, dan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran serta pemahaman peserta mengenai upaya menjaga dan melestarikan bumi. Dengan mengangkat tema "From Trash To Treasure: Innovating Sustainable Solutions For The Future", Impact Circle 1.0 ini bermaksud mengajak khalayak ramai untuk  meningkatkan kepedulian dan rasa tanggung jawab terhadap produk-produk yang kita konsumsi. Hal ini tentu saja berkaitan dengan  Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung jawab)

Dok pribadi
Dok pribadi

Melalui interaksi hangat dan diskusi mendalam, para peserta diajak untuk tidak hanya memahami permasalahan lingkungan, tetapi juga merumuskan langkah-langkah nyata yang dapat segera dilakukan untuk memberikan dampak positif. Seperti materi utama disampaikan oleh Siti Alimah, SE, yang dikenal sebagai Ibu Lim, Ketua Wares Bank Sampah. Dalam paparannya yang bertema "Conscious Consumption: The Beauty of Turning Trash into Treasure", Ibu Lim menegaskan pentingnya pola konsumsi yang disertai tanggung jawab penuh.

Beliau menekankan bahwa setiap individu memiliki peran penting dalam mengurangi dampak buruk terhadap lingkungan, yang dapat dimulai dari tindakan sederhana seperti mengelola sampah secara bijak. Gagasan ini diharapkan mampu menumbuhkan kesadaran peserta untuk menjadi bagian dari upaya kolektif dalam mewujudkan keberlanjutan, baik untuk generasi saat ini maupun masa depan.

Sebagai bentuk penegasan materi, Ibu Lim memberikan demonstrasi singkat selama dua menit untuk memperlihatkan bagaimana sampah dapat diolah menjadi produk yang bermanfaat dan bernilai ekonomi. Melalui aksi ini, peserta diajak melihat secara nyata peluang kreatif yang dapat lahir dari sampah yang dikelola dengan baik.

Di akhir sesi, Ibu Lim juga menyampaikan pesan kuat kepada generasi muda agar lebih peduli terhadap lingkungan dan memahami dampak negatif dari sampah. Beliau mengingatkan bahwa berbagai kejadian yang baru-baru ini terjadi akibat sampah seharusnya menjadi cermin bagi masyarakat untuk menyadarkan generasi penerus. "Mari kelola sampah, pilah sampah, jadikan sampah menjadi sesuatu yang bermanfaat dan menjadi berkah bagi siapapun," ujarnya penuh semangat.

Dok pribadi
Dok pribadi

Melanjutkan sesi berbagi inspirasi, peserta diajak untuk memahami bagaimana semangat kepedulian sosial dapat diwujudkan melalui aksi nyata sebagai relawan. Materi ini disampaikan oleh Gilbert Jacob Fanuel Sirait, selaku Local Committee President AIESEC in Semarang, dengan tema "From Heart to Action: A Guide to Becoming an Inspirational Volunteer".

Dalam sesi ini, Gilbert membagikan pengalaman pribadinya saat menjadi Exchange Volunteer of Global Classroom di Sri Lanka. Kisah tersebut menggambarkan betapa relawan bukan hanya tentang membantu, tetapi juga tentang belajar, beradaptasi, dan memberi dampak bagi masyarakat. Tak hanya berbagi cerita, Gilbert juga menyampaikan berbagai tips dan trik praktis agar generasi muda dapat memulai perjalanan sebagai relawan dengan langkah yang tepat dan penuh makna.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun