Kelas 1 SD adalah masa yang tidak akan pernah dilupakan oleh Tedi. Hanya gara – gara tidak bisa menghafal perkalian, dia disuruh tinggal dengan 7 orang temannya dan dicap dengan nama baru yaitu goblog 1, goblog 2, goblog 3 sampai goblog 8. Untungnya teman – teman satu kelasnya adalah anak yang baik karena mereka tidak mengejek ke delapan goblog’ers ini. Nilai Tedi pun untuk pelajaran Matematika sangatlah tidak maksimal karena dia luka akibat cap goblog tersebut dan efeknya tanpa sadar berakibat pada nilainya. Tedi terus menjalani kehidupannya sebagai siswa SD sampai akhirnya dia berada di kelas 6 SD. Wali kelasnya namanya Bu Siti, kata orang beliau orangnya tegas, galak namun baik hatinya. Awalnya Tedi sempat merasa takut namun Ayahnya berkata bahwa Bu Siti adalah Guru Ayahnya dan beliau orangnya Baik.
Hari pertama masuk sekolah pun tiba. Pagi itu buat Tedi antara bimbang dan ragu untuk ke sekolah, namun ia memutuskan untuk berangkat. Sesampainya di ruang kelas Bu Siti sudah menanti di pintu masuk kelas dan menyapa setiap murid dengan hangat. Usia Bu Siti kala itu sudah tidak muda lagi namun semangat dan sapaannya membuat Tedi secara pribadi merasa antusias. Kesan pertama begitu menggoda, rasanya tepat ditujukan kepada Bu Siti. Hampir semua siswa seperti dibakar kembali. Semua itu terjadi hanya karena sapaan hangat dan sebuah kalimat “sekarang kalian kelas 6 dan Ibu menjadi Ibu kalian, buat Ibu kalian anak baik”. Semua anak termasuk Tedi tersenyum dan siap untuk mengikuti pelajaran. Di dalam hati kecil Tedi berkata “kau tahu yang kumau”. Setiap harinya sekarang Tedi merasa senang belajar dan senang di sekolah. Bu Siti selalu ada untuk siswanya dan tidak segan menegur siswa yang keliru dengan ketegasan namun tidak dengan kata kasar apalagi perbuatan yang kasar. Hari lepas hari dilalui oleh Tedi dan saat terima raport pertama pun tiba, kaget, shock dan tidak percaya, itulah kata – kata yang tepat ketika Tedi menerima hasil belajarnya. Tedi ranking 5 ! Biasanya dia hanya ranking belasan. Diluar dugaan namun sekaligus bangga. Dengan hasil tersebut kini Tedi seperti dipompa kembali keyakinannya bahwa dia itu pintar bukan goblog seperti cap yang diberikan guru SD nya saat kelas 1.
Kata – kata seorang Guru sangat berpengaruh pada muridnya. Selamat berkata – kata dengan baik.