Dunia pertanian pada  masa millenial ini masih memiliki banyak permasalahan yang  belum terselesaikan, walaupun sudah terdapat solusinya tetapi belum optimal  dalam penggunaanya, salah satu permasalahannya yaitu pada budidaya stek. Tiga (3) orang  mahasiswa UMY jurusan agroteknologi (Laili Maulidiyah, Agung Nur Prabowo dan Muhammad Rijaldi  Fahmi) yang dibimbing oleh Genesiska, S. Si., M. Sc. berinovasi melalui kegiatan Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Penelitian (PKM-PE) yang berjudul CUPICU: Alternatif Zat Pengatur Tumbuh Organik Yang Murah Dan Berkelanjutan Terhadap Pertumbuhan Stek Murbei (Morus alba L.).
Program ini memanfaatkan limbah di sekitar yang kemudian di uji pada stek tanaman murbei. Tanaman murbei (Morus alba L.) memiliki kandungan nutrien dan daya adaptasi tumbuh yang baik. Murbei (Morus alba L.) telah terbukti dapat digunakan untuk memperlancar proses di dalam tubuh dan menyembuhkan berbagai penyakit. ZPT komersial yang mahal menjadi penghalang dalam budidaya murbei. Kondisi ini dapat diperbaiki dengan ZPT alternatif yang berasal dari limbah kulit pisang, air kelapa, dan urin sapi (CUPICU) yang murah.Â
Adaapun tujuan penelitian ini dilakukan adalah untuk mengetahui pengaruh dan formulasi yang tepat dari penggunaan limbah kulit pisang sebagai sumber auksin, air kelapa sebagai sumber sitokinin, urin sapi sebagai sumber auksin dan giberelin sebagai pengganti ZPT komersial pada pertumbuhan stek tanaman murbei.Â
Hasil penelitian ini diharapkan mampu menyelesaikan permasalahan yang dialami masyarakat dari aspek sistem pengelolaan yang lebih efektif serta efisien, yaitu tentang pemanfaatan limbah kulit pisang, air kelapa dan urin sapi sebagai alternatif larutan ZPT stek tanaman murbei.
Berdasarkan kegiatan yang dilakukan, penelitian ini memiliki potensi diantaranya sebagai Potensi Hak Paten Atas Komposisi Dasar CUPICU, Potensi Artikel Ilmiah, Potensi Pengembangan Penelitian, Manfaat Bagi Petani, Potensi Pengembangan Usaha.