Mohon tunggu...
Fitry Anggraini
Fitry Anggraini Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta

find me on Instagram : Fitryy016

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Make the World 'Peace' (Komunikasi Antar Budaya)

12 September 2020   16:00 Diperbarui: 13 September 2020   10:11 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mempelajari komunikasi antar budaya, membuat saya menjadi berpikir kritis dengan cara yang kreatif dan juga asik. Dibekali dengan pengetahuan yang dikemas secara unik, melalui pemahaman budaya dari berbagai negara. Ini salah satu kesempatan yang dapat dipelajari oleh semua orang, untuk memahami betapa pentingnya jika hidup dalam kedamaian. Bukan saling membedakan tetapi saling mendukung satu sama lain.

Setiap negara tentu memiliki keunikan yang menonjol sebagai ciri khas, yang membedakan satu dan lainnya. seperti cara berpakaian, tata krama, adat istiadat, agama, dan Bahasa. Kekayaan tersebut dapat kita miliki sebagai pengetahuan yang dapat kita nilai juga, apakah itu baik atau buruk. Dengan perbedaan yang muncul akibat keberagaman budaya, dapat menimbulkan sebuah ketidaksamaan penafsiran antar individu. Tetapi, semua itu dapat diatasi dengan belajar Komunikasi Antar budaya. Berikut 3 alasan yang dapat Membuat kita menyadari betapa pentingnya belajar Komunikasi Antar budaya:

screenshot-303-5f5c8ac7d541df25c83a4ba2.png
screenshot-303-5f5c8ac7d541df25c83a4ba2.png
  • New culture,things and information.
    Budaya yang kita pelajari tentunya memberikan manfaat sebagai pelajaran baru. Terlebih lagi, menambah penegetahuan kita dalam mengetahui keberagaman dan perbedaan budaya yang tidak hanya dirasakan negara ini, Indonesia. Tetapi perbedaan juga terjadi disetiap negara. contohnya dalam berpakaian adat. pada gambar diatas, terdapat kesamaan dalam penggunaan baju adat yang diilustrasikan menggunakan perhiasan yang mendukung penampilan mereka seperti emas, kain khusus. Tetapi terdapat perbedaan dalam Bentuk baju yang mereka pakai. sebagian orang akan mengatakan, pakaian tersebut merupakan baju adat Indonesia. Ya, memang salah satu dari ilustrasi tersebut menggambarkan pakaian adat Indonesia, dan yang dapat kita ketahui di sisi atas merupakan ilustrasi pakaian adat Cambodia, bawah untuk Nepal, dan kanan untuk Thailand. Tidak hanya budaya dalam berpakaian saja yang dapat kita lihat, terdapat banyak perbedaan antar budaya lainnya, seperti cara makan orang yang berbeda beda. Orang indonesia memiliki cara tersendiri untuk makan, yaitu menggunakan tanggan, sedangkan orang jepang menggunakan sumpit. perbedaan budaya membuat perbedaan pola pikir yang berbeda juga, orang jepang mungkin menganggap bahwa makan menggunakan tangan itu terkesan tidak baik/ terkesan kotor. hal-hal tersebut terjadi karena negara tersebut tidak pernah melakukan hal tersebut, sehingga kurangnya pengetahuan yang dimiliki oleh negara tersebut. Untuk mengatasi perbedaan yang ada, kita bisa menggunaan simbol yang digunakan beberapa individu yang berbeda untuk menyelesaikan masalah internal yang mereka miliki dengan cara berkomunikasi dapat dilakukan secara verbal dan non verbal. (Samovar, 2010, h. 16)

  • Upgrading knowledge and skills
    Belajar budaya baru itu asik. Kita bisa belajar dari mana saja, dan bahkan kita bisa mendapatkan teman baru dari berbagai negara cukup dengan berkomunikasi. Kita dapat berkreasi dengan diri kita sendiri dengan mempelajari budaya orang lain. Yang awalnya hanya mencoba bisa menjadi kemampuan untuk tambahan diri sendiri. Contohnya: mempelajari Bahasa Inggris, mengetahui Bahasa baru dan maknanya, mempraktikkan dengan berkomunikasi dengan orang lain, dan fasih berbahasa Inggris. Membuat sebuah plus untuk diri kita sendiri.

  • No more misunderstanding
    Kesalapahaman sering terjadi karena perbedaan, tetapi dengan mempelajari dan memahami perbedaan budaya yang ada akan membuat kita menjadi lebih berarti. Kita dapat berpikir kritis dan menghargai, tidak untuk menjatuhkan satu sama lain akibat perbedaan. Dengan begitu, kita mendapatkan makna dari pembelajaran ini yaitu : Culture friendly, people diversity, the world become peace.

Samovar, L. A., Porter, R. E., & McDaniel, E. R. (2010). Komunikasi Lintas Budaya (edisi ke-7). Jakarta: Salemba Humanika.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun