Mohon tunggu...
Fitri Ariani Putri
Fitri Ariani Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - President University

Public Relations

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mengenal Celvin Cen Lebih Dalam

25 Oktober 2021   14:47 Diperbarui: 27 Oktober 2021   12:40 351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Celvin Cen, pria asal Cikarang yang akrab disapa Cen. Ia lahir pada tanggal 7 Mei 2002. Lahir di daerah Bekasi yang merupakan salah satu kota di Jawa Barat. Ia merupakan anak dari Bapak Thon Tjhie Min  serta Ibu Vivian. Ayahnya memiliki profesi sebagai wiraswasta, sedangkan ibunya merupakan ibu rumah tangga. Keluarga Cen adalah keluarga yang sederhana dan harmonis, yang selalu mendukung apa yang dilakukan oleh pria kelahiran 2002 ini.

Pria ini mempunyai banyak prestasi dibidang olahraga. Tidak hanya itu, Cen juga memiliki banyak prestasi di bidang E-sport, terutama PUBG (PlayerUnknown's Battlegrounds) yang merupakan sebuah Permainan Video dengan genre battle royale, di mana 100 orang sekaligus dapat bermain secara daring. Pemenang dari permainan ini adalah individu atau tim yang dapat bertahan hingga akhir. Pemain bisa bermain sendirian (solo), tim dengan dua orang (duo), dan tim dengan empat orang (squad). Pemain bisa mengundang teman di daftar teman (friend list) untuk bergabung ke dalam permainan sebagai sebuah tim.

Awalnya ia bermain PUBG hanya untuk mengisi waktu yang kosong, lalu semakin lama bermain ia semakin tertarik dengan dunia PUBG, sehingga mulai menekuni permainan video tersebut. Selang beberapa waktu, ia mulai mendapatkan informasi mengenai lomba E-Sport tersebut. Sehingga ia terus berlatih dan menekuninya sampai sekarang, untuk mengikuti lomba-lomba yang diselenggarakan.

Menurut Shawn Green, bermain game dapat mengubah struktur fisiologis otak dengan cara yang sama seperti ketika seseorang belajar membaca, menavigasi menggunakan peta, atau bermain piano. Sama seperti olahraga yang dapat membangun otot, kombinasi efektif antara konsentrasi dengan gelombang neurotransmitter yang bermanfaat seperti dopamin dapat memperkuat sirkuit saraf yang dapat membangun otak.

Bertolak belakang dengan pernyataan Shawn Green, sebagian orang menganggap bahwa bermain PUBG ini hanya membuang-buang waktu. Bahkan sebagian orang menganggap permainan ini memiliki dampak negatif bagi anak-anak. Game daring ini selalu menimbulkan stigma negatif di masyarakat karena pemainnya yang cenderung kecanduan dan tidak dapat menyeimbangkan waktu dengan kegiatan positif yang lain.

Tetapi tidak sama halnya dengan apa yang dilakukan Cen, ia berhasil  memecah asumsi negatif tersebut. Ia bisa mendapatkan sejumlah uang setelah memenangi perlombaan dari game tersebut. Ia juga bisa mengimbangi waktu, kapan saatnya ia bermain dan kapan saatnya ia belajar.

Tiga tahun berturut-turut ia meraih juara pada PUBG Mobile Granity Cup. Awal yang cukup baik untuk Cen karena pada tahun 2019, saat pertama kali mengikuti perlombaan ini ia sudah bisa meraih peringkat 3. Tidak menyerah sampai disitu saja, ia juga mengikuti PUBG Mobile Granity Cup pada tahun berikutnya dan dapat memenangkan peringkat 3.  Tahun ini menjadi tahun yang sangat mengesankan bagi pria asal Cikarang tersebut, karena akhirnya ia meraih peringkat 1 pada acara PUBG Mobile Granity Cup.

Tidak hanya mengikuti memenangi lomba tersebut. Cen juga meraih Juara 1 Fastourment PUBG Mobile 2021. Selain E-Sport yang sudah disebutkan sebelumnya, Cen juga meraih prestasi di bidang Sport, yaitu Juara 2&3 Mini Soccer Pelita Harapan dua tahun berturut-turut.

Dari sini ia membuktikan bahwa kita harus terus mencoba hingga akhirnya kita bisa merasakan kemenangan itu sendiri. Tetapi bagi Cen kemenangan itu sesungguhnya bukan segalanya, yang terpenting adalah usaha yang sudah kita korbankan. Seperti kata Epictetus “Some things are up to us, some things are not up to us”. Ada hal-hal di bawah kendali kita, ada hal-hal yang tidak di bawah kendali kita. Kita bisa mengendalikan diri kita untuk berusaha semaksimal mungkin, tetapi kita tidak bisa mengendalikan apa saja yang akan terjadi pada saat pertandingan itu berlangsung.

Selain prestasi-prestasi yang sudah ia raih, ia memiliki banyak pengalaman selama duduk di bangku sekolah menengah atas. Tidak jauh-jauh dari bidang Sport & E-Sport yang sudah ia tekuni. Ia merupakan anggota OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah) SMA Kristen Nasional Anglo yang terjun di Divisi Olahraga. Ia bertanggung jawab untuk menyelenggarakan Class Meeting setelah Ujian Tengah Semester dan Ujian Akhir Semester telah usai. Serta menyelenggarakan Event Sport & E-Sport tahunan. Setelah memiliki pengalaman dan seluruh prestasinya, ia dipercaya untuk menjadi pembina dalam acara E-Sport Granity Cup yang diselenggarakan oleh Sekolah Kristen Nasional Anglo Lippo Cikarang pada tahun 2021.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun