Pendidikan diharapkan dapat mengambil bagian penting dalam mencerdaskan dan menanamkan nilai-nilai karakter yang baik pada anak. Pendidikan karakter dalam konteks pendidikan di Indonesia adalah pendidikan nilai-nilai luhur yang berdasarkan budaya bangsa Indonesia sendiri untuk mengupayakan membentuk dan membina anak menjadi generasi penerus bangsa (Uli, 2018). Dalam rangka mencapai tujuan yang luhur itu, maka diperlukan kerjasama dan kolaborasi semua pihak dalam mendidik serta membimbing anak ke arah yang lebih baik. Karena pendidikan adalah tanggungjawab bersama antara sekolah, orangtua, dan masyarakat sebagai tri pusat pendidikan.
Dalam mengembangkan karakter anak, peran guru juga memiliki peran penting sebagai figur utama di sekolah dalam membimbing dan mendidik anak. Guru sebagai orangtua anak di sekolah. Untuk itu keberhasilan prestasi belajar anak tergantung dari tingkat kemampuan guru dalam membuat iklim proses belajar mengajar yang nyaman. Wawasan, kedisiplinan, motivasi, iklim belajar yang nyaman dan kondusif, kesejahteraan, serta budaya sekolah merupakan aspek keberhasilan
Guru dan orangtua telah menjadi isu terhangat yang banyak dipermasalahkan dalam dunia pendidikan. Masalahnya, sering terjadi perdebatan siapa pihak yang bertanggung jawab ketika anak mengalami penurunan prestasi belajar atau perilaku anak kurang mencerminkan sikap yang baik. Orangtua sering memiliki anggapan bahwa sesungguhnya guru dan lingkungan sangat berperan penting terhadap pendidikan anak (Sugihandari, 2015). Sehingga orang tua selalu menyalahkan guru dengan sistem pembelajaran yang diterapkan di sekolah, dan begitu juga dengan guru menyalahkan pola pengasuhan orangtua terhadap anak di rumah.
Pembentukan  dan  pengembangan karakter diawali dari lingkungan keluarga sebagai model   utama   atau   teladan pengembangan   karakter   anak   untuk mewujudkan  manusia sebagai  makhluk individu,   sosial,   berakal   dan   religius (Alwi,  2014).    Orang  tua  atau  orang dewasa sekitarnya hendaknya memberikan   contoh   yang   baik   pada berbagai aspek perkembangan anak
Pendidikan   dan   pengajaran   ilmu pengetahuan  adalah  tugasutama  guru, pekerjaan  ini  hanya  dimiliki  oleh  seorang guru  (Getteng,  2014).  Tugas  guru  yang lain   antara   lain,   sebagai   model   bagi siswanya, mendorong peserta untuk lebih aktif   pada   kegiatan  belajar   mengajar, selalu menyampaikan pesan positif, memahami perkembangan anak, mendorong siswa lebih percaya diri serta mandiri sehingga menjadi idola yang baik bagi siswanya.
Faktor penentu bagi perkembangan anak baik fisik maupun mental adalah peran orang tua, terutama peran seorang ibu, karena ibu adalah pendidik pertama dan utama bagi anak- anak yang dilahirkan sampai dia dewasa. Dalam proses pembentukan pengetahuan,melalui berbagai pola asuh yang disampaikan oleh seorang ibu sebagai pendidik pertama sangatlah penting. Pendidikan dalam keluarga sangat berperan dalam mengembangkan watak, kepribadian, nilai-nilai budaya, nilai-nilai keagamaan dan moral, serta ketrampilan sederhana.
Pembentukan  dan  pengembangan karakter diawali dari lingkungan keluarga sebagai model   utama   atau   teladan pengembangan   karakter   anak   untuk mewujudkan  manusia sebagai  makhluk individu,   sosial,   berakal   dan   religius (Alwi,  2014).    Orang  tua  atau  orang dewasa sekitarnya hendaknya memberikan   contoh   yang   baik   pada berbagai aspek perkembangan anak
Ada beberapa peran orangtua sebagai role model dalam mendidik karakter anak
- Membimbing anak untuk selalu memperhatikan waktu dan melaksanakan shalat berjama'ah dan membaca Al-Qur'an;
- Mengajak anak untuk menjenguk tetangga yang sedang sakit;
- Membentuk kebiasaan-kebiasaan baik di rumah, seperti membersihkan halaman rumah, merapikan kamar tidur, menyirami tanaman, dan pekerjaan rumah lainnya.
- Â Memperkenalkan karakter yang baik kepada anak, seperti menghormati orang yang lebih dewasa, berkata jujur dan sopan, bertanggung jawab, serta sikap toleransi karena dengan demikian anak akan belajar sebagai makhluk sosial dalam lingkungan masyarakat.
- Adapun beberapa contoh yang diberikan guru dalam lingkungan sekolah berdasarkan hasil observasi, yaitu:
- Â Datang lebih awal ke sekolah sebelum upacara dan jam pelajaran berlangsung;
- Â Merapikan meja dan koleksi bukubuku di dalam ruangan kelas;
- Â Siap sedia mendampingi anak dalam mengikuti program pendidikan karakter sekolah,
- Melaksanakan tugas sebagai pengajar secara profesional dan melakukan komunikasi yang baik dengan orangtua anak;
- Perhatian dan peduli kepada anak, mengajak anak untuk menjenguk
program pendidikan   yang   telah   diajarkan   di sekolah dengan mengajarkan menerapkan   nilai nilai   karakter   yang berlandaskan Islam, memantau perkembangan siswa, dan adanya kesepakatan  orang  tua  dan  guru  agar kebiasaan tersebut selalu dipraktekkan di rumah, sedangkan peran guru juga sangat besar  sebagai  pendidik  dan  pengajar  di sekolah  dengan  menyampaikan  ilmunya dalam  pembentukan  karakter  Islami  di sekolah  dan  di  rumah.  Adapun  faktor yang mempengaruhi adalah faktor pendukung, yaitu adanya dukungan  dari orang tua,  kedisiplinan  yang  diterapkan sekolah,  profesionalisme  guru  dan  kepala sekolah, keteladanan guru, dan pemanfaatan  media  sosial  sebagai  alat komunikasi.