Mohon tunggu...
Fitri Alfia Ardi
Fitri Alfia Ardi Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswi Pascasarjana

Nganjuk pada bulan Januari, 24 tahun lalu...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Yakin untuk Memalsukan Materai Pada Dokumen Anda?

8 Agustus 2021   07:29 Diperbarui: 8 Agustus 2021   07:49 3672
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : kompas.com

Di zaman yang serba modern ini masyarakat semakin dimudahkan dengan berbagai perkembangan teknologi. Namun penggunaan teknologi yang berlebihan tak selalu berakibat baik.

Terutama di masa pandemi masyarakat mau tak mau harus lebih sering bersanding dengan dunia online. Mendaftar sekolah, melamar pekerjaan hingga mengurus dokumen lainnya kini dilakukan secara online. Namun di masa pandemi ini pula kegiatan di luar ruangan harus dibatasi. 

Hal ini membuat masyarakat kesulitan dalam mengurus dokumen, terutama untuk mendapatkan apa yang mereka butuhkan dari luar rumah. Sehingga memicu masyarakat untuk berpikir agar mendapatkan kebutuhannya dengan cara lain.

Materai/materai tempel merupakan sebuah prasyarat bagi sahnya sebuah dokumen. Namun pergeseran nominal materai dari 5000 ke 10000 nyatanya membuat beberapa orang enggan untuk membubuhkan materai 10000 asli pada dokumennya. Cara yang kerap dilakukan adalah mencari gambar materai dan mengeditnya pada dokumen. Namun apakah hal ini dapat ditolerir?

Dalam seleksi administrasi CPNS 2021 misalnya, seleksi yang sangat ketat terhadap keaslian dokumen-dokumen yang dikirimkan oleh pelamar menjadi hal yang wajib diperhatikan, termasuk keaslian materai yang dibubuhkan pada dokumen yang dilampirkan. 

Penggunaan materai yang tidak asli memang sekilas terlihat mirip dengan materai asli, namun berkas hasil scanning dapat memperlihatkan keaslian sebuah materai.

Penulis mencoba melakukan scanning pada materai 10000 dan menemukan perbedaan sebelum dan setelah scanning.

Dokpri
Dokpri

Berikut adalah materai pada dokumen yang belum di scan.

Dokpri
Dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun