Mohon tunggu...
Rizal nur yahya
Rizal nur yahya Mohon Tunggu... Arsitek - Mahasiswa

Baca dan baca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Sungai Setail di Plampangrejo Meluap, Lahan Pertanian Ludes

15 Juni 2021   20:10 Diperbarui: 15 Juni 2021   21:08 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Warga yang tinggal di Desa Plampangrejo, Kecamatan Cluring dan Desa Wringinpitu, Kecamatan Tegaldlimo, harus waspada. Hujan yang setiap hari turun dengan deras, membuat Sungai Setail yang menjadi pembatas dua desa itu mulai meluap. Salah satu warga bapak Marjono, 56, asal Dusun Ringin Pitu, Desa Plampangrejo, mengatakan sungai telah meluap hingga kebunnya yang ada di pinggir sungai tergenangi air. Derasnya arus sungai, membuat tanaman yang ada di kebun rusak. "Tanaman singkong dan pisang hancur," ujarnya. Parahnya lagi, terang dia, saat air sungai surut banyak sampah yang mengendap di kebun. Kondisi seperti itu sering terjadi ketika aliran Sungai Setail meluap. "Jika Sungai Setail meluap, semua tanaman rusak dan gagal panen," terangnya. Kepala Desa Plampangrejo, Yudi Wiyono mengatakan sudah sosialisasi kepada warga agar tidak melakukan aktivitas di tepi sungai saat turun hujan. Warga juga dilarang mandi di sungai saat debit air tinggi. "Kami sudah sosialisasi kepada warga," jelasnya. Saat debit air Sungai Setail itu tinggi, banyak lahan warga yang tergenang. Saat ini lahan yang ada di pinggir sungai banyak yang tidak produktif, sehingga tidak mempengaruhi hasil panen. "Lahan yang tergenangi air itu masih dapat ditanami lagi, dan tidak terlalu rusak parah,

            Akibat Hujan dengan intensitas tinggi menyebabkan aliran Sungai Setail di  Desa plampangrejo, Kecamatan cluring dipenuhi sampah . Sampah didominasi potongan kayu dan bambu yang hanyut terbawa aliran air. Saking banyaknya potongan kayu dan bambu,  menyebabkan air sungai meluap. Batang kayu dengan panjang enam meter melintang di tengah tiang jembatan. Akibatnya, sampah-sampah tersebut  tersangkut di tengah tiang penyangga jembatan. Beruntung, debit air hujan masih tidak terlalu besar dan aliran air masih cukup lancar tidak sampai tersumbat. "Permukaan air sungai memang sangat besar, hanya tinggal beberapa sentimeter saja meluap ke jalan raya, warga panen potongan bambu dan kayu yang hanyut terbawa derasnya air. Potongan kayu dan bambu masih berada di sekitar bendungan. Warga juga membersihkan batang kayu yang melintang dan tersangkut pada tiang penyangga jembatan yang menghubungkan Desa plampangrejo dengan Desa wringinpitu. Orang tua hingga anak-anak bahu-membahu membersihkan sampah yang tersangkut pada tiang penyangga jembatan. Untuk bisa mengevakuasi batang kayu dengan panjang enam meter, warga harus menggunakan tali. Batang kayu tersebut berukuran lumayan besar dan berat karena dalam kondisi basah. "Kalau tidak segera dibersihkan, hujan turun lagi bisa menyebabkan banjir

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun