Mohon tunggu...
Fitri Merdinasari
Fitri Merdinasari Mohon Tunggu... Guru - -

Kegagalan adalah suatu keberhasilan yang tertunda

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Perkenalkan Ibadah Sejak Dini

21 November 2020   16:00 Diperbarui: 21 November 2020   16:04 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seorang anak memiliki masa perkembangan yang baik pada usia tertentu, yaitu dari kehidupan anak dari dalam kandungan hingga anak berusia 5 tahun. Masa pertumbuhan anak atau yang lebih dikenal masa Golden Age atau usia emas. Dimana masa-masa tersebut anak sedang dalam proses berkembang dari segala aspek. 

Sebagai orang tua harus memanfaatkan masa pertumbuhan anak yang tidak dapat diulang kembali. Selain nutrisi dan gizi yang harus dipertimbangkan sebagai faktor tumbuh kembang anak, pola asuh dalam menindidik anak juga harus difikirkan oleh orang tua dari dini. Hal ini karena, masa Golden Age anak adalah masa emas perkembangan anak dimana semua aspek perkembangan dapat dengan mudah distimulasi. Pada usia tersebut anak perlu mendapat upaya pengembangan menyeluruh yang melibatkan aspek pengasuhan, kesehatan, pendidikan, dan perlindungan melalui pembelajaran.

Seorang anak sering di ibaratkan dengan kertas putih kosong, apa yang tergambar pada kertas tersebut semua bergantung dengan pola asuh kedua orang tuannya. Dengan demikian pribadi seorang anak ditentukan dari apa yang ditulis oleh orang tua ketika masa perkembangan yang dialami anak. Perkembangan anak ialah suatu proses perubahan dimana anak belajar menguasai tingkat yang lebih tinggi melalui aspek gerakan, berpikir, perasaan, dan interaksi, baik dengan sesama maupun dengan benda-benda dalam lingkungan hidupnya. 

Oleh karena itu, apa yang dilihat dan didengar oleh anak sangat mudah untuk ditiru dan direkam oleh memori anak hingga besar. Sebagai orang tua kita harus bijak dalam mengasuh buah hati, apa yang kita perlihatkan dan dibicarakan dapat dengan mudah ditiru oleh anak. Seperti peribahasa yang mengatakan apa yang kita tanam itu yang akan kita tua. Saat ini lah, waktu yang tepat untuk mengajarkan kepada anak tentang nilai-nilai agama. 

Dimana anak akan mudah untuk meniru kebiasaan yang dilakukan orang disekitarnya. Oleh karena itu, orang tua harus menjadi figur contoh orang tua yang baik dengan mengajarkan dan mengajak anak untuk melakukan ibadah. Pastinya hal ini bukan hal yang mudah untuk anak usia dini. Namun ketika sejak dini anak sudah dibiasakan dengan lingkungan keluarga yang agamis rajin beribadah, anak akan memiliki ketertarikan tersendiri dengan apa yang dilakukan orang tuanya. 

Walaupun pada awalnya anak tidak memahami arti dari sebuah ibadah itu sendiri, namun saat anak sudah tumbuh besar kebiasaan ibadah yang dijalankan dari kecil sudah menjadi kebutuhan yang sulit untuk dipisahkan dari dirinya. Sebuah kebiasaan yang dilakukan setiap hari dengan terus menerus, lama kelamaan  akan menjadi budaya atau sebuah kebutuhan yang apabila tidak dilakukan akan merasa ada yang tidak lengkap dalam hidupnya.

dokpri
dokpri
Proses mengajari anak untuk beribadah ketika usia dini tidak bisa dilakukan dengan pemaksaan atau cara yang keras. Hal utama yang harus dilakukan adalah orang tua harus menjalankan ibadah itu terlebih dahulu, agar anak dapat melihat dan mengamati apa yang orang tuanya lakukan. Meskipun anak belum bisa diberi pengertian tentang wajibnya sebuah ibadah sholat atau mengaji, namun ketika orang tua sering melakukan ibadah sholat atau mengaji di depan anak, tanpa disadari otak anak sudah merekam hal tersebut. 

Setelah orang tua mencontohkan ibadah sholat, perlahan anak diberi pengertian yang sederhana mengenai waktu-waktu sholat, berikan penjelasan yang mudah untuk dimengerti anak, seperti ketika ada suara adzan masjid berikan pengetahuan kepada anak bahwa itu menandakan waktu sholat. Ajak anak untuk melakukan sholat bersama ayah bunda, hal tersebut akan menjadikan sholat sebuah hal yang menyenangkan seperti ketika bermain dengan ayah bunda. Selain itu proses wudhu sebelum sholat juga akan membuat anak menjadi senang, karena pada sifatnya anak sangat menyukai air. 

Apabila anak menolak untuk diajak sholat bersama, orang tua tidak perlu memarahinya atau memaksanya, ajak anak sholat secara perlahan setiap hari dengan membujuk, perlahan anak akan mengikuti orang tua untuk beribadah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun