Mohon tunggu...
Fuji Rianingtyasmusfitasari
Fuji Rianingtyasmusfitasari Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Balikpapan, Kalimantan timur

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Hikmah Kerusuhan Kota Ambon untuk Menghimbau Umat Beragama Menghadapi Covid-19

27 Maret 2020   10:04 Diperbarui: 27 Maret 2020   10:28 1001
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

"Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat." (QS. Al-hujurat : 10)

Segala keberagaman suku, adat, agama, dan bahasa sudah dimiliki bangsa Indonesia sejak lama. Indonesia memiliki beberapa agama yang diakui oleh negara yaitu, Islam, Kristen, Katholik, Budha, dan Konghucu yang hidup berdampingan dalam satu negara. Dengan berbagai keberagaman itu Indonesia disebut sebagai negara pluralisme oleh dunia. Kalimat "Bhineka Tunggal Ika" adalah salah satu pondasi yang menyatukan semua umat beragama di Indonesia.

Tetapi, hal tersebut menimbulkan konflik yang terjadi antar kelompok beberapa tahun yang lalu. Namun, setiap orang mempunyai pandangan dan pemikiran yang berbeda beda, hingga sering mengalami kesalahpahaman sehingga membuat setiap kelompok bermusuhan dan ini terjadi disalah satu konflik berdarah pada saat itu juga menewaskan kurang lebih 5000 nyawa di Indonesia adalah terjadinya perang dikota Ambon pada tahun 1999-an.

Di salahsatu Vidio dokumentasi yang telah diunggah oleh BBC Indonesia dimedia YouTube, yang dimana Vidio tersebut menceritakan tentang dua orang pemuda pejuang dari konflik antar umat beragama diambon. Dan dimana keduanya hampir saking membunuh. Vidio yang mempunyai dirasa waktu kurang lebih tujuh menit-an itu yang dimana ceritanya kisah tentang mantan tentara anak Kristen dan muslim yang saling bunuh membunuh. Kedua pemuda itu bernama Ronald regang (Kristen) dan Iskandar slameth (muslim) yang saat itu sudah menjadi alat untuk membunuh diusia muda.

Peperangan itu terjadi karena dengan sebuah alasan untuk membela agama dan tempat tinggal. Mereka melakukan pembantaian yang sangat sadis pada perang tersebut dan didasari antar kedua pihak dengan adanya rasa dendam yang melihat saudara saudara nya dibantai. Lalu, sekitar tahun 2002 konflik tersebut mulai sedikit mereda dikerenakan perjanjian Malino untuk saling berdamai akan tetapi pada konflik yang terjadi tersebut meninggalkan bekas yang masih menghantui mereka dalam mimpi dan menjadi trauma mendalam.

Pada tahun 2006 disebuah acara perdamaian bernama "Young Ambassador For Peace" yang dimana mereka ikuti bersama. Pada waktu bertemu muncullah rasa takut dengan warga umat Kristen didalam benak Iskandar yang saat itu masih ada rasa ketakutan. Hampir saja terjadi bentrokan yang mengakibatkan saling membunuh antara Ronald dan Iskandar ditempat. Kurang lebih satu Minggu untuk membuat suasana cair dan mereka slaing mengungkapkan isi hati mereka masing-masing.

Hari-hari berlalu masyarakat Ambon mulai bangkit dan membenahi kembali nilai-nilai persaudaraan, tetapi masyarakat untuk memilih terpisah dengan menyesuaikan agama penduduk karena trauma akan konflik yang dulu pernah terjadi. Perjalan mulai pemulihan kesadaran penuh dari masyarakat Ambon untuk setiap daerahnya. Lalu apakah bisa umat beragama yang berbeda bekerja sama untuk menyelesaikan suatu masalah yang ada saat ini?

Sekitar beberapa bulan lalu yang terjadi di dunia hingga sekarang yaitu serangan dari sebuah wabah virus covid-19 atau biasa disebut virus Corona. Kedatangannya seolah-olah menggemparkan dunia yang menjadikan isi dunia takut, tunduk, dan tidak bisa berbuat apa-apa. Virus covid-19 atau virus Corona yang menyebabkan ribuan bahkan ratusan manusia kehilangan nyawa dalam waktu yang sangat singkat.

Hal ini tentu saja bukan sekedar masalah yang dihadapi secara kelompok, tetapi ini adalah masalah umat manusia di seluruh dunia. Mulai bermunculan Gerakan atau relawan yang berupaya mencegah virus yang amat sangat mematikan ini. Manusia yang dulunya berbeda-beda dan bahkan saling berperang kini mulai bersatu untuk melawan masalah wabah virus ini.Corona menyatukan umat beragama tanpa memandang status sosialnya.

Kita bisa lihat kepanikan yang luar biasa kebutuhan manusia mulai menipis. Dunia seperti akan kiamat dilanda kekeringan atau badai sehingga orang-orang harus bisa bertahan selama beberapa Minggu dirumah tanpa keluar. Dan sudah seharusnya sebagai manusia yang telah diberikan akal sehat dan pikiran untuk digunakan di dengan sebaik-baiknya.

Virus Corona ini mempunya perangruh yang baik dalam lingkungan sosial , dimana orang-orang mulai timbul rasa kepedulian terhadap sesama. Seperti yang ada pada cerita konflik diambon yang berawal dari kesalahpahaman komunikasi yang berakibat kan pertumpahan darah karena lebih mementingkan kebutuhan kelompok. Sekarang manusia sadar bahwa kita tidaklah hidup sendirian. Dengan adanya wabah virus yang mengancam keselamatan manusia maka tersadar bahwa solidaritas bisa menguatkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun