Mohon tunggu...
Fisma Andreyani
Fisma Andreyani Mohon Tunggu... Editor - Siswi SMKN 7 Semarang

Saya mengikuti organisasi berbasis broadcasting dan cinematography yang sesuai dengan minat sert hobby saya. Terlebih dalam hal fotografi, editing, videografi, dan design grafis.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Semburan Awan Panas Gunung Merapi (11/3/2023)

12 Maret 2023   15:48 Diperbarui: 12 Maret 2023   15:50 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Badan Geologi melalui PVMBG-BPPTKG telah meningkatkan tingkat aktivitas gunung Merapi pada tanggal 5 November 2020, dan dinyatakan memasuki masa erupsi efusif pada tanggal 4 Januari 2021 yang ditandai dengan aktivitas berupa pertumbuhan kubah lava, guguran, dan awan panas guguran. Berdasarkan analisis foto dari udara pada tanggal 13 Januari 2023 volume kubah lava barat daya terhitung sebesar 1.598.700 m3 dan kubah tengah sebesar 2.267.400 m3. Kedua kubah lava ini apabila longsor secara masif berpotensi menimbulkan awan panas sejauh maksimal 7 km ke arah barat daya dan 5 km ke arah selatan-tenggara.

Dan kemarin, pada tanggal 11 Maret 2023 pukul 12.12 WIB terjadi rentetan awan panas guguran di gunung Merapi dan longsoran kubah lava barat daya. Hingga pukul 15.00 WIB kemarin, tercatat sudah 21 kali awan panas guguran dengan jarak 4Km ke arah barat daya. Awan panas ini menyebabkan hujan abu di beberapa tempat terutama sisi barat daya - utara gunung Merapi dan mencapai kota Magelang. 

Pada Minggu ini, aktivitas erupsi gunung Merapi tercatat 19 kali ke arah barat daya (hulu Kali Boyong, Kali Bebeng). Aktivitas vulkanik internal juga masih tinggi ditunjukkan oleh data seismisitas dan deformasi. Seismisitas internal seperti gempa vulkanik dalam (VTA) terjadi sebanyak 77 kejadian/hari, gempa vulkanik dangkal (VTB) 1 kejadian/hari, gempa Multifase (MP) 6 kejadian/hari, dan gempa guguran sebanyak 44 kejadian/hari. Sedangkan laju deformasi EDM RB1 sebesar 0.5 cm/hari. Berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental, terangkum bahwa :

  • Aktivitas vulkanik gunung Merapi masih berada pada tingkat "SIAGA" (Level lll).
  • Potensi bahaya saat ini masih berupa guguran awan panas dan lava.

Badan Geologi melalui PVMBG-BPPTKG terus berupaya dalam mitigasi bahaya gunung Merapi, baik melalui pemantauan, penilaian bahaya, penyebaran informasi dan sosialisasi aktivitas gunung Merapi kepada masyarakat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun