Mohon tunggu...
Davi Firzani
Davi Firzani Mohon Tunggu... Mahasiswa - IP TRISAKTI

Mahasiswa Penerima Beasiswa KIP - Kuliah Intitut Pariwisata Trisakti

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Lingkup Pariwisata Berkelanjutan Berbasis Ekowisata

5 Agustus 2022   16:16 Diperbarui: 5 Agustus 2022   16:16 504
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source: Freepik.com

Selamat pagi, siang, sore, ataupun malam.

Pariwisata berkelanjutan, dimana dampak yang dihasilkan oleh suatu destinasi wisata tidak hanya setahun atau dua tahun, melainkan memberikan dampak jangka panjang baik bagi alam maupun manusianya. Penerapan ekowisata ini baik untuk menciptakan adanya pariwisata berkelanjutan karena ekowisata memanfaatkan potensi yang dimiliki oleh sumberdaya yang mana kondisi lingkungan tersebut masih belum banyak campur tangan manusia (alami) dengan tujuan menciptakan potensi wisata yang tetap memperhatikan keadaan ekologi  lingkungan sekitar.

Dengan adanya fokus dalam ekologi tersebut, dampak alam yang terjadi adalah kelestarian terhadap sumber daya alam yang dimiliki, sehingga ekosistem pariwisata di masa yang akan mendatang tetap berjalan dengan baik. Penerapan 7 pilar (Ekologi, Sosial, Budaya, Ekonomi, Pengalaman, Kepuasan, dan Pendidikan) yang menyokong terjadinya ekowisata ini dipilih karena didalamnya bukan hanya mengelola secara utuh mengenai ekologi saja, tetapi juga memperhatikan manusia sebagai pelaku utama pariwisata mulai dari keutuhan sosial budaya, pemerataan ekonomi, hingga pemenuhan wisatawan. Sehingga tujuan dampak jangka panjang bagi alam dan manusia diatas tadi dapat tercapai.

Dalam pengelolaannya, pengembangan ekowisata ini turut mendapat dorongan dari adanya stakeholder. Stakeholder sebagai salah satu pemangku kepentingan idealnya memberikan peran-peran seperti membuat serta menetapkan kebijakan yang jelas terkait adanya pengelolaan serta pengembangan terhadap ekowisata. Stakeholder juga dapat menjadi pemberdaya terhadap sebuah destinasi agar kualitas sumber daya manusia yang ada menjadi berkembang lebih baik, pemberdayaan disini dapat berupa sosialisasi, pengarahan, penyuluhan, maupun pelatihan yang rutin dilakukan terkait edukasi mendalam terhadap pengelolaan ekowisata pada sebuah destinasi tersebut.

Pemberian dana pengembangan juga menjadi peran ideal, karena jika berbicara tentang desa wisata masih banyak yang belum berdiri sendiri (mandiri) sehingga suntikan dana dari stakeholder tersebut dapat membantu mengembangkan sarana serta prasarana, juga dana tersebut dapat digunakan untuk kebutuhanan peningkatan kapasitas masyarakat seperti sosialisasi tadi agar pengembangan ekowisata berjalan lancar dalam menuju pariwisata yang berkelanjutan.

Pengelolaan ekowisata yang baik perlu dimulai atau diawali dengan strategi dasar manajemen, strategi dasar tersebut dibuat dengan tujuan agar dapat menjadi patokan pengembangan terhadap sebuah destinasi, strategi tersebut antara lain:
- Pengamatan lingkungan, perlu adanya observasi mendalam terkait destinasi yang akan dikelola, misal dari keadaan geografi, demografi, maupun sosial budaya yang ada pada sekitar lingkungan destinasi tersebut. pengamatan disini dibuat sebagai acuan nantinya dalam pembuatan strategi di tingkat selanjutnya.

- Perumusan strategi, setelah dilakukan adanya pengamatan atau observasi terkait destinasi yang akan dikelola, maka kita dapat menjabarkan strategi pengelolaan seperti apa yang cocok dan tidak cocok kita terapkan agar penerapannya nanti dapat berjalan dengan baik.

- Implementasi strategi, setelah berbagai macam strategi pengelolaan dibuat maka penerapan disini harus dilakukan sesuai dengan apa yang telah dibentuk, penerapan disini bertujuan agar kita tau pengelolaan yang telah sedang kita terapkan berjalan dengan lancar atau tidak.

- Evaluasi dan pengendalian, setelah kita meninjau dari apa yang terjadi selama proses implementasi strategi pengelolaan tadi, maka kita dapat menyimpulkan hasil dan memberikan evaluasi apa yang diperlukan serta memenuhi segala sisi yang kurang agar menjadi lebih baik lagi kedepannya.

Contoh nyata pelaksanaan ekowisata yang baik bisa dilihat pada Kampung Asri Banjarsari, pada desa ini telah diterapkan manajemen ekowisata yang sangat baik, hal tersebut dapat dilihat dari adanya aparatur desa yang membuat seksi lingkungan untuk fokus dalam pembuatan perencanaan pengelolaan lingkungan diseluruh kawasan Kampung Asri Banjarsari. Pelaksanaan terhadal manajemen ekowisata tersebut berupa pembuatan bank sampah yang didirikan untuk mengelola sampah rumah tangga milik warga, serta pemanfaatan sampah non organik sebagai kerajinan tangan dan juga ecobrick, penataan tanaman tanaman hijau diseluruh area desa juga dilakukan dalam penciptaan ruang hijau yang asri dan menyegarkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun