Kemiskinan di Indonesia yang Menghantui Masyarakat

Masalah ekonomi merupakan masalah serius bagi kehidupan masyarakat karena ekonomi memegang  peranan penting dalam kehidupan. Jika ekonomi rendah, standar hidup juga rendah. Kebalikannya juga, saat ekonominya sedang tinggi, maka standar hidupnya akan ikut tinggi juga. 

Oleh karena itu, masalah ekonomi di Indonesia ini sangat berkaitan dengan angka kemiskinan yang selalu mengahntui masyarakat di Indonesia. Kemiskinan adalah fenomena yang  ada sejak masa pra reformasi hingga masa reformasi saat ini. Ini adalah masalah penting yang  dihadapi  pemerintah kita  saat ini. 

Meskipun upaya pemerintah untuk melakukan berbagai upaya untuk mengatasi masalah kemiskinan sangat banyak, pemerintah masih belum sepenuhnya mengatasi kemiskinan. 

Dalam hal kemiskinan, kebijakan ini tentunya dapat mengatasi  kemiskinan yang ada di negara kita saat ini. Jadi siapa yang salah? Apakah pemerintah? pejabat ? atau perusahaan ? Hal ini tentu menjadi masalah besar bagi kita semua, terutama bagi pemerhati ekonomi  Indonesia. 

Saat pandemi Covid19 melanda Indonesia, angka kemiskinan  Indonesia meningkat. Pandemi Covid-19 dinyatakan sebagai bencana nasional oleh  Presiden Joko Widodo. 

Pandemi ini berdampak pada perekonomian  Indonesia yang terdampak. Di  masa pandemi ini, banyak orang yang kesulitan mencari uang karena pemerintah telah menerapkan peraturan sosial berskala besar atau bisa disebut PSBB. Banyak kelompok masyarakat yang kehilangan pendapatan dan kehilangan pekerjaan dan mata pencaharian. 

Dalam keadaan seperti ini, kemiskinan Indonesia dapat meningkat. 4.444 Perekonomian Indonesia telah dipertaruhkan sejak kuartal kedua tahun 2020. Dua hal inilah yang menjadi penyebab utama terjadinya krisis ekonomi ini. Terkait krisis ekonomi, salah satu indikatornya adalah tingkat pertumbuhan ekonomi. 

Pada 5 Mei 2021, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis laporan bahwa Indonesia tumbuh  0,74% pada kuartal pertama tahun 2021. Kondisi perekonomian pada triwulan I tahun 2021 menunjukkan perbaikan dibandingkan pada tahun 2020, namun jauh lebih rendah dibandingkan dengan kondisi sebelum pandemi. Hal ini menunjukkan bahwa perekonomian Indonesia masih berada di bawah laju  normal sebelum  pandemi. 

Pada saat yang sama, tingkat pertumbuhan pendapatan nasional per kapita (ukuran kesejahteraan rata-rata nasional) juga mengalami penurunan sebesar 3,15% pada tahun 2020. Artinya tingkat kesejahteraan rumah tangga Indonesia pada tahun 2020 akan menurun dibandingkan tahun 2019.

Upaya  pemerintah bertujuan untuk membatasi kegiatan di luar rumah untuk menghindari infeksi COVID 19 karena interaksi  dengan banyak orang, kepadatan penduduk, dan  kontak langsung dengan orang asing. Dalam situasi pandemi, Anda perlu memenuhi kebutuhan dasar sehari-hari. 

Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk memenuhi kebutuhan hidup dengan membudidayakan ikan lele dalam ember (Saputri& Rachmawatie, 2020). Budidaya  dalam ember  (budikdamber ) menggunakan sistem Plus Aquaponics adalah budidaya ikan dan sayuran dalam satu ember  (polikultur ikan dan sayuran ).