Mohon tunggu...
Firna Elysiana
Firna Elysiana Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa di insitut ilmu Al-Quran AnNur Yogyakarta dengan jurusan " Ilmu Al-Quran dan Tafsir"

hal yang terbaik adalah kita menjadi baik lakukan apapun sesuai hatimu dan tujuan diciptakanmu.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ringan Namun Berat, Masihkah Ragu Menutupnya? (Aurat)

16 Januari 2021   05:51 Diperbarui: 16 Januari 2021   06:19 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: islamidia.com

Aurat adalah sebagian terpenting dimana yang hanya boleh melihat adalah orang-orang tertentu  (mahram). Namun masih bayak orang yang dengan sengaja mempertontongkan aurat mereka dengan alasan mau memperbaiki hati dulu baru berhjiba atau lain sebagainya dengan ujung tidak terlaksana sama sekali, wkwk lucu ya. Padahal hal tersebut wajib di lakukan apa lagi kita sudah baligh.

Rasullulah Shallallahu’alaihi wa sallam pernah menegur Asma binti Abu Bakar Radhiyallahuanhuma ketika beliau datang ke rumah Nabi Shallallahu’alaihi wa salam dengan mengenakan busana yang snagt tipis. Rasullulah Shallallahu’alaihi wa sallam pun memalingkan muknay sambil berkata: Wahai asma! Sesungguhnya wanita jika sudah baligh maka tidak boleh nampak dari anggota badanya kecuali ini dan ini (beliau mengisyartakna ke muka dan telapak tangan). [ HR. Abu Dawud, no. 4104 dan al-Baihaqi, no. 3218. Hadist ini di shahikan oleh Syaikh al-Albani rahimahullah ]

Menutup aurat termasuk menjaga diri kita hal-hal buruk, seharusnya kita sebagai wanita merasa terlindungi. Diibaratkan jika seseorang membeli permen, di mana ada dua permen yang satu terbuka dan sudah dihinggapi lalat sedangkan yang satu dibungkus rapi dan rapat, pasti orang tersebuta akan membeli permen yang masih terbungkusa rapi. This special person is a wonderful thing, for those who the sharia.

Menutup aurat bentuk penjagaan Allah terhadap wanita

 ‘’Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: “ hendaklah mereka mendekatkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. ” yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampu lagi Maha Penyayang’’ (QS. Al-Ahzab: 59)

PENTING!!

Memang kita lihat sekarang ini banyak wanita menutu aurat dengan fasion yang sangat beragam, namun  dengan lekuk tubuh yang masih nampak. Bukan mengaramkan, hanya tidak sesuai ranahnya. Karena kita adalah godaan terbesar bagi kaum pria, tapi seakan-akan kita memancing itu semua, sadar mauupun tidak. Coba deh dipikir pas lagi jalan sendiri dengan pakain seperti itu, tiba-tiba di tengah jalan ada beberapa pria yang merasa tertarik dan terjadilah hal yang tidak diinginkan. Naudzubillah.

Banyak orang yang masih salah memahami tentang pakaian wanita yang sesuai. Bagaimanakah baju yang sesuai syariat? itu yang jadi pertanyaan. Oke... cekidot

 Seperti yang di jelaskan oleh Rasullulah bahwasnnya “ tidak boleh menampakan aurat kecuali muka dan telapak tangan. ” namun memang ada beberapa perbedaan pendapat  para ulama mengenai batasannya  yaitu muka( bercadar), telapak tangan yang kiri atau kanan dan juga kaki. Tapi dari ketiga perbedaan tersebut para ulama sependapat mengenai  menjulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh seperti terowongan dan tidak berpotongan. Maksudnya, lihat gambar di bawah ini:

karena banyak orang salah mengartikan jilbab. Semoga dengan mencantum kan gambar diatas, tidak ada yang salah kaprah lagi ya...guys. Dan juga, masih banyak orang yang menggangap gamis/ jilbab hanya untuk wanita-wanita yang ada di pondok atau pesantren dan lingungan dengan pemahaman agama yang kuat, jadi ditekankan lagi bahwasannya  jilbab/ gamis wajib digunakan wanita yang beragama Islam. Dan jangan lupa gamis/jilbab dirangkap dengan mihnah( pakaian rumah).

sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun