Mohon tunggu...
Firmauli Sihaloho
Firmauli Sihaloho Mohon Tunggu... Jurnalis - Bataknese who Grown in West Sumatera & Working in Riau Province

Menghidupi Hidup Sepenuhnya

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Nostalgia Tipis-tipis Bersama Inzaghi: Pesepakbola yang "Hanya Berlari" Ketika Selebrasi

9 Juli 2020   01:42 Diperbarui: 9 Juli 2020   01:33 806
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Selebrasi Inzaghi usai membobol gawang Bayer Muenchen, 2007 (kumparan.com)

Lalu, menyadur Panditfootball, diantara nama besar penyerang yang pernah dihadapi seperti Ronaldo dan Henry, Kiper Legendaris Oliver Kahn mengaku Inzaghi ialah sosok penyerang yang paling Ia hindari.

"Dia seseorang yang nyaris tak terlihat; kau bahkan tidak yakin dia bermain tapi di akhir pertandingan, papan skor akan menunjukkan 1-0 atau 2-0 untuk kemenangan Inzaghi. Dia penyerang yang sangat menyulitkan dan mungkin satu yang tidak paling tidak ingin aku lawan karena dia sangat tidak terduga," kata Kahn.

Sosok Inzaghi memang fenomenal dalam perjalanan sejarah si kulit bundar. Entah kenapa, malam ini, Rabu (9/7/2020), saya teringat sosok beliau setelah melihat beberapa postingan yang muncul di instagram.


Jatuh Bangun Inzaghi Sebagai Pelatih

Setelah memutuskan gantung sepatu, Inzaghi kembali ke lapangan hijau dengan mencoba peruntungan sebagai pelatih. Pada 2013, Dia dipercaya membentuk tim Junior AC Milan. Selama bersama anak muda Milan, Ia terbilang sukses. Terbukti, Inzaghi naik kelas dengan menjadi pelatih Tim Senior AC Milan menggatnikan Seedorf.

Tetapi, pengalaman Inzaghi belum terlalu matang. Di tangannya, AC Milan kerap menuai kekalahan hingga berujung pada pemecatan.

Inzaghi tak patah arang. Ia kembali menjadi arsitek dengan memilih Klub Serie B, Venezia. Meski dinilai berhasil membentuk pola permainan, Inzaghi tak cukup kuat mendorong Venezia ke kompetisi utama, Serie A.

Pengalaman Inzaghi sebagai pelatih kembali diuji. Kali ini, Ia dipercaya menukangi Bologna pada musim 2018-2019 lalu. Tapi, lagi-lagi Inzaghi gagal. Catatan buruk kerap diterima I Rossoblu, julukan Bologna.

Sengitnya pertarungan di Serie A sepertinya menuntut pemain muda terbaik Serie A 1997 ini mesti berlatih lebih lagi. Ia pun memutuskan untuk kembali membidani klub Serie B, Benevento.

Ditunjuk pada Juni 2019 lalu, Inzaghi kembali menemukan pola terbaiknya. Terbukti, Ia membawa Benevento sebagai pemuncak klasemen Serie B 2019-2020. Itu artinya, musim depan Benevento akan menjadi tim promosi ke Serie A.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun