Mohon tunggu...
Firman Adi
Firman Adi Mohon Tunggu... Insinyur - ekspresi sederhana

arek suroboyo yang masih belajar menulis. nasionalis tak terlalu religius. pendukung juventus sekaligus liverpudlian. penggemar krengsengan, rawon dan tahu campur.

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Efek Pengoperasian Jalan Tol

5 Maret 2019   10:10 Diperbarui: 5 Maret 2019   10:40 601
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menyambung tulisan sebelumnya, kita akan bicara efek yang timbul dari sebuah pembangunan infrastruktur dalam hal ini jalan tol. Yang timbul tidak hanya efek positif, tapi juga efek negatif. Tidak bisa memuaskan semua pihak memang, tetapi bagaimana meminimalisir efek negatif dan mengoptimalkan sisi positif yang ditimbulkan.

Menjalankan proyek infrastruktur seringkali tujuannya jangka panjang. Keluar duit agak banyak di awal, dengan harapan cost yang dikeluarkan di masa depan jadi lebih hemat. 

Paska selesai dibangun, infrastruktur dalam hal ini jalan tol perlu cost pemeliharaan (material dan personil) dan itu jadi beban investor. Kalau investornya BUMN, maka para pengurus BUMN harus berinovasi baik secara teknis maupun financial agar hal ini teratasi tanpa terus-terusan mengharapkan setoran modal dari Pemerintah.

Fakta yang muncul adalah tarif tol yang baru dibangun di era pemerintahan sekarang dinilai publik cukup tinggi. Hal ini karena memang disesuaikan dengan biaya investasi yang dikeluarkan, prediksi volume traffic yang melintas di jalan tol serta lamanya masa konsesi yang diberikan oleh pemerintah pada investor. Padahal dengan tarif yang tinggi, beberapa kendaraan enggan lewat jalan tol karena berhitung masih lebih murah lewat jalan arteri non tol, walaupun dengan kondisi traffic yang lebih macet dan waktu tempuh yang lebih lama. Bagaimana kemudian para investor harus survive dengan kondisi ini?

Pada beberapa kasus, pendapatan tol yang diterima investor di awal-awal masa operasi sebenarnya cukup untuk membiayai operasional dan pemeliharaan, tetapi mungkin belum cukup untuk membayar pinjaman ke pihak Perbankan yang sudah digunakan untuk mendanai biaya konstruksi. 

Yang biasanya dilakukan oleh investor di antaranya menggandeng mitra strategis baru sebagai shareholder, restrukturisasi hutang bernegosiasi dengan pihak Perbankan, menerbitkan obligasi dengan jangka waktu tertentu untuk mendapatkan sumber dana baru atau bahkan jika sudah tidak mampu bisa menjual hak konsesinya ke pihak investor lain.

Dari pembangunan jalan tol efek positif yang  muncul di antaranya :

  1. Penyerapan tenaga kerja mulai saat konstruksi sampai dengan operasional jalan tol.
  2. Pemasukan pajak, karena setiap proyek pembangunan pasti ada pengenaan PPN dan PP yang bisa digunakan oleh pemerintah untuk pos belanja yang lain.
  3. Kecepatan waktu tempuh yang lebih baik, karena di jalan tol tidak ada perlintasan sebidang.
  4. Efisiensi biaya operasional kendaraan diharapkan juga tercapai, baik bagi pengguna jalan tol maupun pengguna jalan arteri non tol. Dengan adanya jalur baru berupa jalan tol, diharapkan volume lalu lintas menjadi terdistribusi ke lebih banyak jalur. Dengan terbaginya distribusi kendaraan, diharapkan kemacetan dapat dikurangi, penggunaan BBM juga lebih efisien, performa mesin kendaraan juga menjadi lebih baik.
  5. Pengembangan wilayah adalah efek jangka menengah dan panjang yang biasanya mengiringi dioperasikannya jalan tol baru. Dengan aksesibilitas yang lebih baik biasanya sektor properti dan industri menjadi lebih berkembang. Pengembangan wilayah ini juga harus diiringi oleh pemerintah daerah setempat untuk membangun jalan-jalan arteri non tol di exit exit jalan tol untuk menghindari penumpukan kendaraan.
  6. Pengembangan sektor wisata dan industri (terutama untuk jalan tol luar kota) berkorelasi dengan penyerapan tenaga kerja yang ujungnya diharapkan kondisi ekonomi masyarakat sekitar yang lebih baik serta mencegah urbanisasi penduduk daerah ke kota karena tersedianya lapangan kerja yang lebih banyak.
  7. Efisiensi biaya logistik diharapkan yang berujung pada harga komoditi yang lebih ekonomis, karena tidak adanya pungli yg harus dibayar supir angkutan baik dari preman ataupun oknum aparat, tetapi tetap dengan syarat tarif tol yg terjangkau.
  8. Berkurangnya beban traffic di jalan non tol yang diharapkan memperpanjang umur struktur jalan yang berujung pada efisiensi biaya pemeliharaan jalan non tol.

Efek negatif juga tak bisa dihindari dari pembangunan jalan tol, di antaranya :

  1. Perubahan fungsi lahan dari yang semula untuk pertanian dan peternakan berubah menjadi jalan tol atau wilayah sekitarnya berkembang menjadi properti perumahan, industri pabrik, perhotelan dan  sebagainya berakibat pada menurunnya produksi pangan. Harusnya hal ini bisa disiasati dengan pembukaan lahan baru untuk pertanian atau modernisasi pertanian yang secara efektif meningkatkan produksi walaupun dengan lahan yang lebih kecil
  2. Polusi sudah jelas menjadi efek yang merugikan karena menurunnya kualitas udara akibat asap kendaraan bisa berakibat negatif pada kesehatan masyarakat di sekitar koridor jalan tol. Kalau misalnya wilayah sekitar jalan tol berkembang menjadi area industri, maka penurunan kualitas udara akan lebih masif. Efek negatif ini diharapkan bisa dikurangi dengan penghijauan di sekitar area jalan tol dan pembuatan semacam hutan-hutan kota.
  3. Meningkatnya jumlah pembelian kendaraan pribadi. Dengan aksesibilitas yang lebih baik paska dibangunnya jalan tol, memicu individu untuk membeli kendaraan pribadi yang akan semakin meningkatkan konsumsi BBM. Hal ini bisa diantisipasi dengan menaikkan pajak pembelian kendaraaan atau biaya parkir terutama mobil yang diiringi dengan perbaikan moda transportasi umum terutama di sisi kenyamanan, konektifitas serta harga yg terjangkau (berikan insentif khusus untuk pengusaha / investor di bidang transportasi umum jika perlu, sehingga orang akan memilih menggunakan transportasi umum dibanding kendaraan pribadi).
  4. Berkurangnya omzet beberapa usaha yang ada di jalan non tol seiring dengan semakin banyaknya kendaraan yang melewati tol untuk waktu tempuh yg lebih cepat. Misal di bisnis kuliner, pengguna jalan tol mungkin akan memilih membawa bekal sendiri atau makan di tempat makan yang lokasinya dekat dengan on/off ramp atau sejalan dengan tujuan akhir perjalanan, sehingga tempat makan yg lokasinya ada di jalan non tol akan berkurang omzetnya. Hal ini bisa diantisipasi dengan komitmen pemerintah dengan investor jalan tol untuk memfasilitasi pelaku UMKM di bidang kuliner atau pendukung wisata yg lain (misal : oleh-oleh berupa kerajinan, souvenir, konveksi/ garment) menempati stand di tempat istirahat jalan tol dengan harga sewa terjangkau tetapi  dikelola tidak hanya sekedar tempat istirahat, tetapi dikemas menarik.

Semoga uraian ini bermanfaat, memberikan gambaran yang lebih komprehensif tentang efek pembangunan jalan tol.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun