Badut oh badut tugasmu hanya sebagai penghibur duka yang lara bukan memperparahnya dengan luka. Siapa sih yang tidak mengenal suatu profesi ini bahkan sudah banyak media yang telah menayangkannya baik lewat radio, tv dan media sosial. Badut sendiri tugasnya adalah menghibur para penontonnya agar senang bahkan sampai tertawa dengan tingkah lakunya yang lucu dan menghibur. Namun apa kabar dengan badut-badut rakyat, yang hanya kerjanya menjual janji dan tanpa bukti duduk di kursi majelisasi tapi dengan hati dan pikiran yang tanpa isi.
Badut oh badut bukankah tugasmu hanya menghibur kami para orang-orang yang membutuhkan hiburan. Bukannya malah membuat orang lain senang, badut-badut rakyat ini malah menyengsarakan rakyat. Bermodalkan politik dan demokrasi uang namun kenapa setelah terpilih penderitaan masyarakat masih terjadi bahkan lebih parah dari sebelumnya.
Badut oh badut sampai kapan dirimu melakukan hal yang monoton seperti itu apakah sampai negara ini ringkuh dalam keterpurukan atau sampai negera ini mati rasa dengan rakyatnya. Jangankan berbicara tentang hukum, Pancasila sila keempat saja mereka abaikan. Bagaimana tidak dibilang diabaikan aspirasi rakyat yang menyumbangkan gagasannya serta pemikirannya malah dibungkam dan bagaimana mau dibilang wakil rakyat sedangkan kerjanya hanya sebagai badut-badut rakyat yang berkedok seorang yang berwibawa memakai jas dan dasi.
Jadi, teman-teman sekalian bukan maksud tulisan ini untuk menyinggung ataupun mendiskreditkan pihak-pihak atau oknum-oknum tertentu tapi hanya ingin menuntut dan mengingatkan saja bahwa negara ini masih sekarat jadi ayo sama- sama kita bangun negeri yang kondusif serta berproses menuju kesejahteraan yang sekarang bagaikan negeri dongeng di mimpi anak kecil belaka.
Sekian kurang lebihnya saya mohon maaf.