JAKARTA - Mahasiswi KKN TIM II Undip 2021/2022 sosialisasikan upaya pengurangan sampah plastik dengan stop pemakaian plastik sekali pakai dan beralih ke barang ramah lingkungan kepada Siswa/i TK Indria Bakti di RW. 06 Kelurahan Joglo, Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat pada Kamis (11/8/22) pagi hari.
Menurut data Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta selama periode Oktober hingga Desember 2021, volume sampah yang diangkut dari sungai di Jakarta itu setara 2,5 kali bangunan Monas. Tumpukan sampah di Jakarta menjadi salah satu alasan utama penyebab banjir dan sebagian besar sampah tersebut adalah plastik.Â
Kebijakan-kebijakan pemerintah berbasis ramah lingkungan mulai diterapkan di berbagai sektor. Hal ini juga merambah pada penggunaan kantong plastik di pusat-pusat perbelanjaan di DKI Jakarta yang dibatasi. Hal ini diterapkan karena keberadaan sampah plastik semakin mengkhawatirkan.Â
Sampah plastik merupakan sampah yang sulit terurai secara alamiah dan memiliki senyawa yang membahayakan. Selain itu, plastik yang ringan dan tipis akan mudah terbawa angin dan mencemari lingkungan secara masif.
 Kantong plastik tidak hanya menimbulkan tumpukan sampah, namun juga dapat menjadi penyebab kematian berbagai hewan laut yang tidak sengaja memakan sampah plastik yang terbawa ke lautan.
Selain itu, masyarakat juga diharapkan mengubah pola hidupnya untuk tidak tergantung pada kantong plastik sekali pakai dan menggunakan kantong jenis lain yang ramah lingkungan dan dapat digunakan ulang.Â
Dengan begitu, masyarakat sangat berkontribusi untuk mengurangi sampah plastik di Indonesia. Berikut merupakan beberapa cara meminimalisir sampah plastik yang dapat dilakukan:
1. Tidak Menggunakan Sedotan Plastik
2. Membawa Tas Belanja Sendiri
3. Mempunyai dan Membawa Botol Minum Sendiri
4. Membiasakan Diri Untuk Memasak Sendiri di Rumah
