Mohon tunggu...
firlibintang
firlibintang Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Diponegoro

Public Relations 2019

Selanjutnya

Tutup

Indonesia Sehat

Cegah Stunting! Mahasiswi KKN Undip Sosialisasikan Pentingnya Membawa Bayi dan Balita Secara Rutin Ke Posyandu

14 Agustus 2022   15:15 Diperbarui: 14 Agustus 2022   15:23 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

JAKARTA - Pentingnya membawa bayi dan anak balita secara rutin ke Posyandu disosialisasikan oleh Mahasiswi KKN Tim II Undip 2021/2022 di Posyandu Melati RW. 06 Kelurahan Joglo, Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat pada Senin (8/8/22) pagi hari.

Berdasarkan data Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) tahun 2021, prevalensi stunting di Indonesia masih berada pada angka 24,4 persen atau 5,33 juta balita. Pemerintah terus berupaya menurunkan prevalensi angka stunting di Indonesia dan sudah menargetkan penurunan hingga 14 persen di tahun 2024 yang akan mendatang.

Tak hanya itu, kegiatan sosialisasi ini juga didasari oleh latar belakang informasi dari Ketua Posyandu Melati yang mengatakan, bahwa kini terdapat sebagian warga Joglo yang mulai jarang datang ke posyandu. Jika ditanyakan alasan ketidakhadirannya, biasanya warga beralasan tidak sempat datang ke Posyandu lantaran sibuk bekerja atau antar anaknya yang lain untuk berangkat ke sekolah. Berbagai alasan yang dibuat, seakan tidak mengetahui peran penting dan manfaat posyandu bagi Ibu dan anak jika diikuti secara rutin.

Kegiatan sosialisasi dilakukan secara tatap muka kepada sejumlah warga yang hadir, bertepatan dengan penyelenggaraan program BIAN (Bulan Imunisasi Anak Nasional) di Posyandu Melati. BIAN merupakan upaya yang dilakukan pemerintah dengan pemberian Vitamin A, imunisasi tambahan Campak-Rubela, serta melengkapi dosis imunisasi Polio (OPV dan IPV) dan Pentavalent (DPT-HB-HiB) apabila anak belum lengkap pada status imunisasi sebelumnya.


Apa Itu Stunting?

Stunting adalah kondisi ketika tinggi badan anak lebih pendek daripada standar usianya akibat kekurangan gizi dalam jangka panjang. Kondisi ini bisa disebabkan oleh malnutrisi yang dialami ibu saat hamil atau anak pada masa pertumbuhannya. Stunting diukur sebagai status gizi dengan memperhatikan tinggi atau panjang badan, umur, dan jenis kelamin. Kebiasaan tidak mengukur tinggi atau panjang badan balita di masyarakat menyebabkan kejadian stunting ini sulit disadari.

Peran Posyandu Dalam Pencegahan Stunting

Salah satu cara untuk cegah stunting adalah melakukan monitoring kesehatan dan perkembangan balita melalui Program Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu). Peran posyandu di tengah masyarakat sangatlah besar. Meski identik dengan bayi dan balita, kegiatan posyandu dan manfaatnya ternyata tidak hanya sebatas itu. Banyak program posyandu yang juga diperuntukkan bagi ibu hamil, ibu menyusui, dan pasangan usia subur. Posyandu yang tersebar di berbagai wilayah menjadi garda terdepan dalam pencegahan stunting. Hal ini terbukti juga dengan adanya penurunan balita dengan kasus stunting di berbagai wilayah. Posyandu menjadi pelayanan kesehatan terdepan dari Pemerintah, karena bisa menjangkau masyarakat secara langsung. Selain itu, dengan program yang ada di posyandu para ibu-ibu bisa diberdayakan untuk selalu memperhatikan kesehatan anak dan keluarganya.

Salah satu keunggulan dari program-program yang ada di Posyandu adalah pemantauan rutin terhadap tumbuh kembang anak, mulai dari usia 0 hingga 23 bulan yang terus dipantau dengan kartu sehat secara gratis. Dengan adanya kartu sehat, bayi dan anak balita bisa dimonitor secara rutin oleh kader/petugas gizi/bidan di Posyandu dan dapat membantu mendeteksi bila ada kecurigaan ke arah stunting pada anak. Posyandu dapat mencegah anak terkena berbagai faktor risiko stunting melalui program-program yang diselenggarakannya.

Manfaat Rutin Ke Posyandu Bagi Ibu, Bayi dan Anak Balita

  • Memperoleh kemudahan untuk mendapatkan informasi dan pelayanan kesehatan bagi ibu, bayi, dan anak balita.
  • Tumbuh kembang anak terpantau, sehingga terhindar dari risiko kekurangan gizi atau gizi buruk.
  • Apabila terdapat gangguan/ kelainan pada kesehatan maupun tumbuh kembang bayi, anak balita, ibu hamil, ibu nifas dan ibu menyusui dapat segera diketahui dan dirujuk ke fasilitas kesehatan seperti Puskesmas.
  • Bayi mendapatkan imunisasi lengkap, seperti imunisasi Hepatitis B, Polio, BCG, Campak, dan DPT-HB-HiB.
  • Bayi dan anak balita mendapatkan vitamin A.
  • Ibu hamil akan terpantau berat badannya dan memperoleh tablet tambah darah (Fe) serta imunisasi Tetanus Toksoid (TT).
  • Ibu nifas memperoleh kapsul Vitamin A dan tablet tambah darah (Fe).
  • Memperoleh penyuluhan terkait kesehatan ibu dan anak.
  • Menjadi sarana bagi para ibu untuk menambah pengetahuan dan berbagi pengalaman tentang kesehatan ibu dan anak, baik dengan petugas kesehatan maupun dengan peserta posyandu lainnya.

Jadi penting sekali bagi ibu untuk membawa bayi dan anak balitanya datang ke posyandu. Dengan mengikuti kegiatan Posyandu secara rutin, tentunya manfaat yang akan dirasakan pun sanagat banyak termasuk juga dalam mencegah anak terkena risiko stunting.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Indonesia Sehat Selengkapnya
Lihat Indonesia Sehat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun