Mohon tunggu...
Firgiawan saputra
Firgiawan saputra Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

do your best

Selanjutnya

Tutup

Money

Penurunan Pendapatan dan Lalu Lintas Harian (LHR) di Tengah Pandemi Covid-19

29 April 2020   10:10 Diperbarui: 29 April 2020   10:27 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Indonesia merupakan satu dari banyak negara yang terkena dampak dari mewabahnya virus corona ini ke penjuru dunia. Pandemi yang menyebar cepat di Indonesia membuat dampak yang cukup drastis terutama bagi perekonomian. Penyebaran virus ini cukup cepat dibandingkan dengan virus -- virus lainnya. Pemerintah mengambil berbagai kebijakan -- kebijakan seperti Social Distancing, Phisycal Distancing dan saat ini yaitu Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Pandemi yang membuat berbagai sektor bisnis di Tanah Air mengalami penurunan ini juga berdampak pada sektor jalan tol. Penurunan angka ini disebabkan oleh berkurangnya pemakaian kendaraan akibat adanya kebijakan work from home (WFH). Pembatasan sosial berskala besar tidak hanya terjadi di DKI Jakarta melainkan kota -- kota penglajur seperti Bogor, Depok, Tanggerang dan Bekasi juga sudah melakukan kebjakan tersebut. Penerapan kebijakan ini mengakibatkan adanya penurunan Lalu Lintas Harian (LHR) rata -- rata antara 40 sampai dengan 60% di sebagian ruas tol jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Krist Ade Sudiyono Sekretaris Jenderal Asosiasi Tol Indonesia mengatakan penurunan Lalu Lintas Harian ini tentunya akan mempengaruhi total revenue yang bervariasi di setiap Badan Usaha Jalan Tol (BUJT). Ditambah lagi dengan adanya larangan arus mudik akan menambah dampak lebih ditengah kebijakan yang ada. PT Jasa Marga Tbk sudah menutup operasional jalan tol Jakarta -- Cikampek II Elevated sejak tanggal 24 April 2020. Penutupan ini terjadi secara dua arah baik dari arah Jakarta maupun arah Cikampek guna mencegah penyebarluasan virus corona ini.

Penurunan lalu lintas yang terjadi di gerbang tol (GT) utama yang berbatasan dengan wilayah Jabotabek. Dilansir dari Kompas.com, rincian penurunan Lalu Lintas Harian diberbagai Gerbang Tol utama sebagai berikut:
a. Tujuh hari sejak imbauan work from home (WFH) pada tanggal 16-22 Maret 2020, terdapat  penurunan di GT Cikampek Utama 2 sebesar -12 persen, GT Cikupa Exit sebesar -14 persen dan GT Ciawi 2 sebesar -19 persen.

b. 14 hari sejak imbauan WFH pada 16-29 Maret 2020, terdapat penurunan di GT Cikampek Utama 2 sebesar -15 persen, GT Cikupa Exit sebesar -19 persen dan GT Ciawi 2 sebesar 026 persen.

c. Sepanjang 28 hari sejak imbauan WFH dan pemberlakuan PSBB pada 16 Maret 2020 -- 13 April 2020, terdapat penurunan di GT CikampekUtama 2 sebesar -27 persen, GT Cikupa Exit sebesar -26 Persen dan GT Ciawi 2 -35 persen.

Jasa Marga juga mencatat penurunan lalu lintas diluar Jabotabek yaitu di ruas tol jarak jauh antar kota, dimana Tol Trans Jawa mengalami penurunan sekitar 34% dari Lalu Lintas Harian normal.

PT Jasa Marga Tbk sudah mengambil langkah dan strategi untuk menekan biaya operasional perusahaan yang mana hal ini dilakukan akibat penurunan pendapatan akibat pandemi Covid-19. Biaya -- biaya yang dipotong merupakan biaya overhead (biaya umum) , biaya administrasi, biaya pelatihan, sarana dan prasarana penunjang dan lain sebagainya. Dilansir dari Kompas.com, Corporate Communication & Community Development Group Head Jasa Marga Dwimawan Heru mengatakan, perusahaan tidak akan menurunkan standar pelayanan minimum.

PT Jasa Marga Tbk tetap optimis bahwa recovery dari bsinis jalan tol ini akan cepat. Penurunan yang terjadi karena tidak adanya mobilitas. Pada tahun 1998 pernah  mengalami penurunan sekitar 20%, kemudian tahun 2008 tetap mengalami peningkatan lalu lintas harian yang mana pada saat tersebut mengalami ekonomi sedang lemah. Pengetatan di beberapa pos terus dilakukan untuk menjaga cash flow. Namun, ketika mobilitas sudah mulai berjalan, maka angka penurunan akan menjadi seperti normal lagi bahkan mengalami peningkatan yang sangat cepat. Hal ini menandakan bahwasanya, masyarakat mengikuti aturan dari pemerintah dengan kebijakan -- kebijakan yang ada.

Untuk daerah yang tidak terkena dampak dan belum adanya kebijakan di daerah tersebut untuk pelarangan penggunaan jalan tol, maka PT Jasa Marga akan terus mengoperasikan jalan tol tersebut sesuai dengan fungsinya. Hal ini dikhususkan terlebih untuk pendistribusian barang dalam rangka pergerakan logistik.

Penurunan angka ini menjadi hal yang positif di tengah pandemi virus corona ini. Mobilitas semakin sedikit akan membuat angka penyebaran dapat ditekan hingga semaksimal mungkin. Penurunan pendapatan yang diterima oleh PT Jasa Marga Tbk tidak menjadikan perusahaan tersebut tidak patuh atas aturan dan kebijakan pemerintah. Jasa Marga secara penuh mendukung kebijakan untuk mengurangi dan menekan jumlah penyebaran dari virus corona ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun