Mohon tunggu...
Firdaus
Firdaus Mohon Tunggu... Lainnya - hai

halo

Selanjutnya

Tutup

Nature

Potensi Terbebasnya Gunung Gede dari Sampah-sampah Pendaki yang Tidak Bertanggung Jawab

24 Januari 2021   21:50 Diperbarui: 25 Januari 2021   15:37 645
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gunung gede merupakan gunung berapi yang ada provinsi Jawa Barat, terletak pada dua wilayah yaitu Kabupaten Cianjur dan Sukabumi. Gunung ini memiliki ketinggian 2958 mdpl yang berada di ruang lingkup Taman Nasioan Gunung Gede Pangrango yang merupakan salah satu dari lima taman nasional di Indonesia yang diresmikan pada tahun 1980. Gunung Gede merupakan salah satu destinasi wisata di Kabupaten Cianjur, mulai dari wisatawan lokal hingga mancanegara.

Seiring waktu berjalan, mendaki gunung adalah sebuah tren yg semakin digandrungi masyarakat khususnya pada kalangan muda-mudi. Terlebih setelah ada salah satu film yang menceritakan tentang sebuah pendakian ke Gunung Semeru 8 tahun silam yang berimbas pada jumlah pendakian melonjak meningkat tak terkecuali pada Gunung Gede. Tak jarang kegiatan mendaki gunung menjadi ajang eksistensi pada media sosial.

Kegiatan mendaki ini adalah salah satu sumber pendapatan daerah setempat yang mayoritas pengunjungnya dari luar kota. Apalagi Gunung Gede paling mudah dijangkau oleh masyarakat ibu kota.

Sayangnya, antusiasme yang tinggi terhadap kegiatan mendaki gunung terkadang tidak dibarengi dengan kesadaran akan kebersihan. Gunung yang sudah tidak asing lagi di kalangan pendaki ini dipenuhi sampah di beberapa titik padahal Etika seorang pendaki menyebut "Jangan tinggalkan apapun selain jejak, jangan bunuh apapun selain waktu, jangan ambil apapun selain gambar," nampaknya kurang berlaku di Gunung Gede.

Salah satu kejadian yang paling memperihatinkan sekali dalam beberapa bulan terakhir ini yaitu saat masa uji coba pembukaan pendakian mulai tanggal 20-24 agustus 2020 sebelum dibuka resmi pada keesokan harinya tanggal 25 agustus. Namun sayang sekali sebelum dibuka resmi situasi di jalur pendakian terdapat pemandangan yang tidak mengenakan yaitu tumpukan sampah. Ya, kondisi kawasan Gunung Gede dalam foto yang dibagikan salah satu pengguna Twitter tersebut dipenuhi dengan sampah.

Sebenarnya kejadian ini tidak akan terjadi lagi jika menetapkan beberapa peraturan yang berpihak  pada kelestarian lingkungan. Seperti mendata secara rinci semua perbekalan logistik yang akan dibawa selama pendakian berdasarkan jumlah dan jenisnya. Setelah itu semua sampah logistik dikumpulkan dan dibawa kembali ke basecamp pendakian kemudian dihitung kembali jumlah logistik yang tersisa dan yang sudah menjadi sampah. Jumlah tersebut harus sama persis dengan yang didata sebelum melakukan pendakian. Jika jumlah sisa logistik dan sampah tidak sesuai dengan jumlah yang didata sebelum melakukan pendakian, maka pendaki akan mendapatkan sanksi berupa baik sanki fisik, tertulis, ataupun denda membayar per-item logistik yang tidak ada dalam sampah maupun logistik yang tersisa. Intinya adalah pendaki dituntut untuk membawa kembali semua sampahnya dan jika ada yang tertinggal maka akan dikenakan sanksi. Sistem ini sudah lakukan di Gunung Sindoro dan Sumbing dan jika ada yang tertinggal, sanksi fisik atau tertulis sudah menanti.

Jika peraturan tersebut ditetapkan, potensi terbebasnya Gunung Gede dari sampah akan meningkat dan pendaki akan berpikir kembali untuk membuang sampah semabarangan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun