Mohon tunggu...
Firda Firdaus
Firda Firdaus Mohon Tunggu... Universitas Negeri Semarang

Mahasiswa PGSD FIPP UNNES

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mahasiswa KKN UNNES Wujudkan Desa Pagergunung Ramah Lingkungan : Sampah Organik Jadi Kompos, Sampah Anorganik Jadi Paving Block

25 Agustus 2025   02:59 Diperbarui: 25 Agustus 2025   10:21 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penyerahan Alat Paving Block oleh KKN UNNES kepada Kepala Desa Pagergunung (Sumber : Dok. Pribadi)

Pemalang – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Negeri Semarang (UNNES) bersama perangkat Desa Pagergunung, Kecamatan Ulujami, Kabupaten Pemalang, menghadirkan inovasi ramah lingkungan dengan mengelola sampah rumah tangga secara terpadu. Sampah organik diolah menjadi kompos, sedangkan sampah anorganik seperti plastik dan kemasan bekas disulap menjadi paving block yang kokoh dan bernilai ekonomis. 

Program ini berangkat dari keresahan masyarakat terhadap menumpuknya sampah yang sulit dikelola. Mahasiswa KKN berupaya memberikan solusi nyata agar sampah tidak hanya berkurang, tetapi juga memberikan manfaat langsung bagi warga desa.  

Ketua KKN UNNES Desa Pagergunung, Ravidah Devi F., menjelaskan bahwa pengolahan sampah organik dilakukan dengan cara sederhana, yakni memanfaatkan sisa makanan, dedaunan, dan limbah dapur. Bahan tersebut dikumpulkan, kemudian difermentasi menggunakan bioaktivator hingga menjadi pupuk kompos yang dapat digunakan untuk menyuburkan tanaman warga.
“Dengan adanya kompos ini, masyarakat tidak perlu membeli pupuk lagi. Selain mengurangi sampah dapur, hasilnya bisa dimanfaatkan untuk tanaman TOGA dan sayuran di pekarangan rumah,” jelasnya.

Pembuatan Pupuk Kompos Dari Sampah Organik oleh Mahasiswa KKN UNNES (Dok. Pribadi)
Pembuatan Pupuk Kompos Dari Sampah Organik oleh Mahasiswa KKN UNNES (Dok. Pribadi)

Sementara itu, sampah anorganik yang sulit terurai, seperti plastik dan bekas kemasan, diolah menjadi paving block. Proses pembuatannya dilakukan dengan cara mencacah plastik, mencampurnya dengan oli bekas, lalu dimasak hingga meleleh sebelum dicetak dengan alat press. Hasil paving block terbukti memiliki kekuatan yang baik, sehingga dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan pembangunan desa.  

Demo Pembuatan Paving Block Oleh KKN UNNES, Disaksikan Oleh Perangkat dan Warga Desa Pagegunung (Dok. Pribadi)
Demo Pembuatan Paving Block Oleh KKN UNNES, Disaksikan Oleh Perangkat dan Warga Desa Pagegunung (Dok. Pribadi)

Kepala Desa Pagergunung turut mengapresiasi program ini karena memberikan solusi lingkungan sekaligus inspirasi bagi warga untuk lebih peduli kebersihan.  

Pencetakan Paving Block oleh Kepala Desa Pagergunung (Dok. Pribadi)
Pencetakan Paving Block oleh Kepala Desa Pagergunung (Dok. Pribadi)

Melalui inovasi ini, mahasiswa KKN UNNES berharap masyarakat dapat melanjutkan pengelolaan sampah secara mandiri setelah program KKN berakhir. Dengan semangat zero waste, Desa Pagergunung diharapkan mampu menjadi contoh desa ramah lingkungan, di mana sampah organik kembali ke tanah sebagai pupuk, dan sampah anorganik menjadi produk bernilai guna.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun