Mohon tunggu...
Safira Nurlita Syarif
Safira Nurlita Syarif Mohon Tunggu... Guru - firasyarif06

AYOLAH BERJUANG KESUKSESAN TIDAK DATANG BEGITU SAJA

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Betapa Menyeramkannya Baby Blues

26 Februari 2020   22:27 Diperbarui: 27 Februari 2020   05:55 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Punya bayi adalah hal yang sangat menyiksa, pernyataan seperti ini sering sekali timbul dalam benak seorang ibu yang terkena Baby Blues yang  baru saja melahirkan. 

Menurut teman-teman semua Baby Blues itu apa si sebenarnya?  Baby blues merupakan keadaan psikologis yang terjadi pada seorang ibu yang baru selesai melahirkan dan sedang berada dalam posisi dimana hormonnya drop. Baby Blues sebenarnya bukan gangguan yang hanya di alami oleh wanita saja  namun laki-laki juga bisa, akan tetapi Baby Blues lebih banyak dialami oleh wanita dikarenakan Hormon yang drop. ini timbul karena awalanya sang ibu super happy dan sangat semangat untuk punya bayi sehingga membuat sang ibu sangat membutuhkan kasih sayang dan dukungan dari orang-orang terdekat.  

Apabila sang ibu tidak mendapatkan dukungan tersebut seperti, saat melahirkan ia sendirian tanpa di temani sang suami,orang tua dan juga keluarga ataukah mungkin orang sekitar pada bilang, "kok lahirnya operasi sesar siih kenapa ngga normal aja, ngg mau rasain rasa sakit melahirkan yaa? terus kenapa bayinya ngg gemuk si emang selama dalam kandungan ngg pernah di periksa ya , kok bayinya hitam sii, ngga cantik,ngga ganteng, kenapa ngg mirip sama bapaknya, kenapa ngga mirip sama ibunya" dan lain sebagainya. 

Apabila semua perkataan itu di dengar langsung oleh sang ibu yang baru melahirkan tentu saja akan menimbulkan dampak yang sangat buruk walaupun awalnya yang dikataan hanyalah candaan semata ataupun tidak bermaksud melukai hatinya, karena ia berada dalam posisi dimana hormonnya sangat sensitif. 

Seorang ibu akan merasa "Ya Ampun jangan-jangan benar yang dikatakan orang semua ini kesalahanku karena tidak bisa melahirkan secara normal, mungkin ini juga kesalahanku karena anakku lahir dalam keadaan kurus karena aku jarang memeriksa kandungan ke dokter, ataukah mungkin anakku tertukar dengan anak orang lain karena wajahnya tidak mirip denganku". semua omongan-omongan orang akan bertumpuk dalam otak sang ibu sehingga membuatnya tertekan yang pada akhirnya membuat sang ibu mengalami depresi. 

Belum lagi setelah selesai melahirkan banyak hal yang harus dilakukan yakni mengurus bayi,mengurus rumah,menyediakan semua barang-barang milik suami,harus memasak, mencuci,dan juga harus menahan rasa sakit bekas jahitan pasca melahirkan,menahan payudara yang sakit karena harus menyusui dan juga ketidak terimaan akan perubahan fisik yang dialaminya yakni gemuk,adanya bekas stretchmark yang sangat banyak dan berwarnah gelap dikulit,bekas jahitan yang sangat besar dan lain sebagainya. 

Seseorang yang terkena baby blues biasanya tidak akan pernah minta bantuan sama siapapun dikarenakan rasa takut yang amat sangat menghantui pikirannya, karena dalam pikirannya ketika meminta bantuan seseorang akan langsung memarahinya dan berkata bahwa ia tidak mampu dalam mengurus bayinya sendiri, yang pada akhirnya depresinya akan semakin memburuk tiap harinya. 

Level tertinggi seseorang yang terkena Baby Blues adalah ketika ia berniat untuk membunuh dirinya sendiri dan juga membunuh bayinya. sering sekali muncul di berita seorang bayi ditemukan tewas karena dicekik oleh ibunya sendiri. mungkin hal yang menjadi penyebab dibalik semua itu adalah sang ibu menderita Baby Blues sehingga ia tega melakukan hal sekejam itu sama bayinya sendiri. 

Maka dari itu kita haruslah mengsupport orang yang terkena baby blues agar tidak menambah depresinya dan juga bisa mengurangi semua beban yang ada dalam pikirannya, agar seseorang yang menderita baby blues tidak beranggapan bahwa memiliki anak bukanlah sebuah penyiksaan melainkan sebuah anugerah yang sangat indah yang Allah berikan pada kita.  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun