Mohon tunggu...
Fiqran Dzikhriansyah
Fiqran Dzikhriansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa dan Pelaku Bisnis

Mahasiswa Pascasarjana ITS dan Pelaku Bisnis Industri Sepeda

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Dilema Banjir di Kota Semarang

17 Mei 2021   06:00 Diperbarui: 17 Mei 2021   05:59 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Semarang kota yang memiliki julukan Kota ATLAS ibukota Provinsi Jawa Tengah dan merupakan salah satu kota metropolitan terbesar di Indonesia, berbatasan langsung dengan Kabupaten Semarang di selatan, Kabupaten Demak di timur, Kabupaten Kendal di barat dan Laut Jawa di utara.

Lokasinya yang berada di Utara Pulau Jawa dan langsung berada di bagian pesisir tentu membuat Semarang menjadi salah satu wilayah strategis dalam jalur distribusi baik darat maupun laut, sehingga Semarang memiliki peran yang cukup vital agar ekonomi di daerah Jawa Tengah dan sekitarnya dapat berjalan dengan lancar dan baik. Kota Semarang memiliki garis pantai sepanjang 20 kilometer dengan tipologi pantai yang tidak beraturan. 

Pengaruh aktivitas manusia berperan dalam perubahan tipologi pantai, seperti aktivitas reklamasi dan sedimentasi oleh sungai. Salah satu kawasan reklamasi yang cukup dikenali oleh masyarakat Kota Semarang adalah Pantai Marina. 

Pertumbuhan Kota Semarang tidak lepas dari kondisi geografis Semarang yang merupakan wilayah pesisir dengan adanya pelabuhan. Pelabuhan menjadi asal mula pertumbuhan Kota Semarang hingga menjadi wilayah perkotaan saat ini. Bermula dari aktivitas perdagangan di pelabuhan menjadikan Kota Semarang merupakan wilayah strategis dalam pengembangan perekonomian dan kontribusi distribusi barang jasa sejak zaman pra-kolonialisme. Sungai yang mengalir di pusat kota dahulu merupakan kawasan pelabuhan.

Laju perekonomian tentu saja tidak selalu berjalan lancar sebagaimana yang diharapkan, akan ada banyak rintangan yang harus di tempuh agar perekonomian dapat terus berjalan dengan lancar. Dari banyak rintangan tersebut pemanfaatan wilayah pesisir menjadi salah satu sorotan yang cukup menarik. Hal ini karena setiap tahunnya bencana banjir selalu terjadi di bagian pesisir kota Semarang, baik yang disebabkan oleh pasang surut air laut maupun ketika sedang dalam musim hujan. 

Timbul pertanyaan di benak masyarakat bagaimana cara menanggulangi bencana yang kian berulang setiap tahunnya, dengan harap bukan hanya menanggulanginya tapi juga mencegah agar bencana tersebut tidak terjadi. Penanggulangan bencana memang di perlukan namun bila bencana tersebut bisa dicegah tentu akan lebih bermanfaat untuk bisa mencegahnya, sehingga perlu adanya 2 rencana utama dalam menyelesaikan masalah ini secara jangka pendek seperti halnya penanggulangan bencana maupun secara jangka Panjang agar bencana banjir ini tidak terus terjadi setiap tahunnya.

Banjir yang terjadi di bagian pesisir Semarang memberikan dampak yang sangat besar bagi laju perekonomian dan masyarakat di sekitar pesisir. Banjir tersebut mempengaruhi banyak sektor perekonomian mulai dari kelas bawah menengah sampai dengan atas, seperti tidak adanya akses jalan karena tergenang banjir, perkantoran  yang tergenang banjir, sampai terhambatnya jalur lintas Jawa atau jalur Pantura karena terjadi banjir di jalan tersebut sehingga banyak kendaraan harus memutar bahkan harus menunggu banjir surut agar dapat melalui jalur tersebut sehingga menyebabkan laju distribusi barang yang seharusnya dapat tepat waktu disalurkan jadi terlambat.

Untuk mengetahui penyebab utama banjir dilakukan banyak riset sehingga diketahui ada beberapa penyebab utama terjadinya banjir naiknya permukaan air laut dan penurunan muka tanah. Sebagian kota Semarang berada tepat di atas permukaan laut saat air pasang, terutama di utara dan barat. Meskipun ada banyak pula faktor-faktor penyebab terjadinya banjir, 2 alasan tersebut dianggap memiliki pengaruh paling besar di antara yang lainnya dan tentunya memerlukan penanganan khusus dalam menghadapinya. Mengingat 2 hal tersebut akan terus terjadi dan semakin parah seiring dengan berjalannya waktu.

Naiknya permukaan air laut merupakan penyebab mendasar terjadinya banjir di kota Semarang, ditambah lagi efek dari pergantian iklim yang semakin ekstrem sekarang ini yang di sebabkan oleh mencairnya es di berbagai daerah oleh pemanasan global tentu akan mempercepat naiknya permukaan air laut setiap tahunnya, bahkan berkesan akan semakin cepat sering dengan berjalannya waktu, penepisan lapisan ozon terus terjadi dan menyebabkan bumi menjadi semakin panas dari tahun ke tahun. 

Hal ini tentunya tidak bisa dicegah dengan mudah karena ini merupakan permasalahan dunia ini yang tentunya perlu diselesaikan secara global dan tidak bisa dilakukan secara individu maupun kelompok, tetapi bukan berarti tidak ada yang bisa kita lakukan sebagai seorang individu untuk bisa berpartisipasi dalam mengurangi efek dari pemanasan global dimulai dari hal-hal kecil seperti memprioritaskan penggunaan transportasi umum, menghemat penggunaan listrik, menggunakan kendaraan bebas polusi, dan berbagai hal lainnya. Meskipun tindakan tersebut berkesan kecil, namun tindakan kecil tersebut jika dilakukan secara masif akan memberikan dampak yang cukup besar dalam mencegah terjadinya pemanasan global.

Lain halnya dengan penurunan muka tanah, ada beberapa faktor penyebab terjadinya hal ini, jenis tanah, kandungan air tanah, dan beban yang ada di permukaan tanah. Jenis tanah di berbagai daerah umumnya berbeda-beda seperti halnya di Semarang yang tersusun atas 3 struktur batuan utama yaitu struktur alluvium, damar formation, dan kaligetas formation. Tentu saja masing-masing memiliki karakteristik dan sifat yang berbeda dalam berbagai kondisi. Seperti struktur alluvium di bagian pesisir Semarang yang terdiri atas kerikil, pasir, lumpur, dan tanah liat yang bisa mencapai kedalaman 150m dari permukaan tanah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun