Mohon tunggu...
Bung Fiqhoy
Bung Fiqhoy Mohon Tunggu... Rakyat Indonesia | Pecandu sastra dan jelajah rasa

Bangunlah Jiwanya, Bangunlah Badannya untuk Indonesia Raya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Gorontalo Kembali Usulkan Dokter Pejuang Aloei Saboe Sebagai Pahlawan Nasional

11 Mei 2025   17:31 Diperbarui: 11 Mei 2025   17:31 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Profesor Dr. dr. Aloei Saboe dengan lencana tanda jasa di kediamannya di Kota Bandung, Jawa Barat (Sumber: Wikimedia/Fiqhi Rizky)

Tahun 1958 menjadi saksi lain dari ketangguhan Aloei Saboe. Di tengah gejolak pemberontakan Permesta, ia berada di garis depan membantu TNI. Dengan cermat, ia menyembunyikan bahan bakar, makanan, dan alat kesehatan di Rumah Sakit Lepra Kabila (kini RSUD Toto Kabila). Tindakannya krusial dalam mengimbangi kekuatan pemberontak hingga akhirnya pasukan pemerintah menang melawan pemberontak KRI.

30 tahun pengabdian sebagai dokter: Dari Sulawesi, Maluku, hingga Jawa

Dalam dunia kedokteran, Aloei Saboe tidak hanya dikenal sebagai seorang dokter, Guru Besar ilmu kedokteran, tetapi juga sebagai pribadi yang menjadikan pengabdian sebagai nafas hidupnya. Dimanapun ia bertugas, dari kota hingga pelosok, ia hadir bukan hanya sebagai tenaga medis, tetapi juga sebagai pelayan kemanusiaan.

Di Gorontalo, ia bekerja bahu-membahu bersama dr. Mansyoer Mohammad Dunda, salah seorang lulusan dokter pertama Gorontalo selain Aloei Saboe yang sempat berkuliah di Jerman bersama Presiden ke-3 B.J. Habibie dan kemudian mengabdi hingga wafat di Surabaya, Jawa Timur. Duet kedua dokter inilah yang kemudian menjelajahi utara hingga selatan Gorontalo demi memastikan masyarakat mendapatkan layanan kesehatan yang layak. Komitmennya bukanlah hanya berbentuk tugas administratif, melainkan panggilan nurani yang terus bergema hingga masa tuanya.

Dalam catatan sejarah, salah satu ladang pengabdian terbesar Aloei Saboe adalah pada perjuangan melawan penyakit kusta, penyakit yang kala itu masih dikelilingi stigma sosial dan keterbatasan medis. Aloei Saboe tidak hanya mengabdi dan mengobati, tetapi juga belajar lebih dalam tentang lepra di berbagai daerah seperti Semarang, Blora, Gresik, Bangkalan, Ambon, hingga ke tanah kelahirannya sendiri. Ia menjadikan pengalaman lintas daerah itu sebagai landasan untuk membangun sistem pelayanan kusta yang berkelanjutan di Gorontalo.

Program beasiswa 100 Habibie dan kepedulian terhadap olahraga nasional

Tidak hanya di kampung halamannya, Gorontalo, nama Aloei Saboe turut terukir dalam sejarah sebagai pemikir, pendidik dan atlet di Surabaya dan Bandung.

Ia menggagas Yayasan 23 Januari 1942 bersama tokoh-tokoh nasional Gorontalo lainnya seperti Prof. B.J. Habibie dan Prof. J.A. Katili, dalam memperjuangkan pendidikan dan pembangunan daerah melalui Program “100 Habibie”. Program bantuan pendidikan ini ditujukan bagi putra putri terbaik bangsa yang kurang mampu namun memiliki tekad dan semangat belajar yang tinggi, sehingga memiliki kesempatan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Di sisi lain, hobinya pada olahraga bridge membawanya ke kejuaraan dunia tahun 1935, membuktikan bahwa nasionalisme dan intelektualitas bisa berjalan seiring. Dari ruang kelas, gelanggang perlawanan, hingga meja bridge dunia, Aloei Saboe adalah gambaran utuh seorang pejuang sejati yang kini patut dikenang sebagai Pahlawan Nasional.

Dalam dunia akademik, Aloei Saboe juga tercatat mendapatkan gelar Profesornya saat mengabdikan diri sebagai dosen dan Guru Besar di beberapa kampus di Kota Bandung, Jawa Barat.

Kontribusi Dunia Kedokteran: Antara Medis dan Spiritualitas

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun