Generasi millenium atau anak millenial yang lahir dan tumbuh sejak teknologi berkembang pesat seperti saat ini sudah mulai mendominasi kehidupan bernegara. Mayoritas penggunaan media di era digital sangat memudahkan pekerjaan tetapi dibalik itu tidak sedikit pula pengaruh buruk terhadap penggunanya. Khususnya bagi mereka yang masih di masa sekolah. Pemberian beragam bentuk gadgets pada pelajar dapat berpengaruh terhadap perkembangan kepribadian dan perilaku mereka.
Menurut Hellen Chou, generasi millenium kurang menyukai jalannya suatu proses dan lebih menyukai hal instan. Hal ini disebabkan oleh era digital yakni masa disaat mereka tumbuh dan berkembang memberi banyak kemudahan yang secara instan pula. Generasi ini dianggap dapat mengubah dunia menjadi lebih baik walaupun terkadang sering membuat kedua orang tua mereka cukup resah. Ketika para milenial berada disuatu masalah, tak sedikit dari mereka yang tidak menyelesaikan masalah justru melakukan hal-hal random lainnya.
Surah An-Nahl ayat 44 :
بِالْبَيِّنٰتِ وَالزُّبُرِۗ وَاَنْزَلْنَآ اِلَيْكَ الذِّكْرَ لِتُبَيِّنَ لِلنَّاسِ مَا نُزِّلَ اِلَيْهِمْ وَلَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُوْنَ
Artinya : “(mereka Kami utus) dengan membawa keterangan-keterangan (mukjizat) dan kitab-kitab. Dan Kami turunkan Ad-Dzikr (Al-Qur'an) kepadamu, agar engkau menerangkan kepada manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka dan agar mereka memikirkan,”
Dikutip dari businessinsider.com generasi millenium memiliki sifat yang pintar belajar otodidak dan independen namun terburu-buru, bebas, serta keras kepala. Berikut telah saya rangkum apa saja sih kebiasaan generasi millenium saat menghadapi masalah :
1. Apatis terhadap dunia nyata
Tidak hanya generasi millenium tetapi generasi sebelumnya pun masih banyak yang tidak memperdulikan masalah. Singkatnya sering kita dengar sebagai lari dari kenyataan.
2. Gaya hidup konsumtif
Mereka yang melakukan ini biasanya memiliki sifat yang egois karena ingin melepaskan emosi untuk menyenangkan suasana hati mereka. Selain itu, adapula yang sengaja melakukan untuk meningkatkan status sosial dan menganggap itlah harga diri mereka.
