Beberapa hari yang lalu salah seorang dari keluarga kami melahirkan. Jadi saya dan ibu pergi ke rumah sakit untuk menjenguknya. Sesampai di Rumah Sakit saya disambut oleh senyuman seseorang yang cukup saya kenal.Â
Saya membalasnya dengan senyum yang tak kalah manis. Sambil memberi kode pada ibu saya (karena ibu ga kenal). Saya mendekati ibu tersebut, mengucapkan salam, menjabat tangannya, lalu cupika cupiki sekadarnya. Karena sudah diberikan kode, ibu saya melakukan hal serupa. Setelah itu berpamitan untuk beramah-tamah pada anggota keluarga kami. Mata ibu tersebut tidak lepas menatap saya dari ujung kaki hingga rambut.
"Apakah kamu sudah menikah?" Itu pertanyaan pertama yang dia lontarkan pada saya.
Saya jawab, "Belum Bu."
"Sudah bekerja, kerja apa?"
" Sudah, saya jualan sempak dan daster bu." Air mukanya berubah seketika.
Barangkali karena merasa perihatin, dia menceramahi saya hal-hal yang berkaitan seputar jodoh, bagaimana menjadi seorang muslimah yang baik, dan beberapa tips cara mencari pekekerjaan.
Saya kebingungan, bagaimana cara mengakhiri percakapan semacam itu. Saya terus mnyimak sambil memberi respon kira-kira kalimat apa yang pas untuk menjawab petanyaan-pertanyaannya.
Akhirnya ibu saya memberi kode, barulah saya mendapat kalimat yang pas untuk mengakhiri pembicaraan.
(Ibu itu, ibu laki-laki yang pernah sempat menjadi teman dekat saya waktu SMA)
Saya heran pada kebanyakan orang-orang atau barangkali hanya di Lombok?