Kompleks pemakaman astana Srandil merupakan pemakaman bersejarah yang beralamat di Desa Srandil, Kecamatan Jambon, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.Â
Pada zaman dahulu yakni bermula dari Eyang Bei Mertokusumo,tepatnya pada zaman Belanda yang merupakan anak buah dari Pangeran Diponegoro, dan dulunya merupakan seorang Tumenggung dari Keraton Surakarta Hadiningrat. Karena pangeran Diponegoro merupakan seorang kiai besar. Eyang Bei bergurulah kepada Pangeran Diponegoro, dan diangkatlah menjadi muridnya. Setelah cukup lama belajar dan paham akan pemerintahan, lalu diangkatlah oleh Pangeran Diponegoro untuk menjadi Bupati Pemalang, Jawa Tengah.
Setelah cukup lama menjabat menjadi Bupati Pemalang, Jawa Tengah akhirnya pihak Belanda mengetahui, pihak Belanda pun menyuruh beliau untuk membayar pajak, namun Eyang Bei menolak untuk membayar pajak kepada Belanda, bahkan saat itu Eyang Bei pun mau dibunuh oleh pihak Belanda, akhirnya berhasil larilah ke Jawa Timur dan bertemu Bupati Polorejo yang bernama Brotonegoro, setelah cukup lama bersama Bupati Polorejo, Eyang Bei diangkatlah menjadi Patih Polorejo.
Pada akhirnya Pangeran Diponegoro mengetahui dan mengunjunginya, setelah 1 Minggu disitu pangeran Diponegoro akhirnya pulang dan diikuti oleh Bupati Brotonegoro dari belakang, dari arah perempatan mau ke Trenggalek, perempatan kearah Pengkol, perempatan ke arah Slahung (Perempatan Dengok). Namun dari arah belakang Bupati Polorejo dipanahlah oleh pihak Belanda dan dimakamkan di gunung Melarangan Ngrandu. Dan Eyang Bei pun pergi bertapa cukup lama di Srandil.
Pada akhirnya Bupati Suranatan (Bupati Somoroto) tahu ada bukit bagus di atas dan dilihat-lihatlah, akhirnya beberapa rumah disitu disuruh membuat bata dan membongkar atas sana dan dibentengi dikasih tanah Badegan. Akhirnya tempat tersebut dijadikan makam Bupati Suranatan 1 Eyang Suryo Hadikusumo beserta anak cucunya. Serta menjadi tempat peristirahatan terakhir bagi para bupati Somoroto, para pemimpin daerah yang pernah berjasa bagi Kabupaten Ponorogo.
Sumber Wawancara: Mbah SaidiÂ
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI