Mohon tunggu...
Fina Atifatul Husna
Fina Atifatul Husna Mohon Tunggu... Pelajar -

Semoga tulisan saya bisa bermanfaat untuk orang lain

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sebuah Surat untuk Malaikat Perempuanku

6 Desember 2017   22:32 Diperbarui: 6 Desember 2017   22:40 961
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto: nes-mag.com

Berawal ketika aku masih dalam kandungan engkau selalu ada disampingku, membawaku kemanapun berada, engkau tidak pernah merasa lelah. Aku merasa sangat dekat denganmu ibu. Dan ketika engkau melahirkanku sesakit apapun engkau tahan semua itu demi aku, tanpa ibu aku tidak ada didunia ini. waktu demi waktu aku dibesarkan sampai diriku tumbuh sebesar ini. Kasih sayang ibu selalu diberikannya untukku dan tidak pernah bisa aku untuk menggantikannya, dan tidak mungkin bisa untuk membalasnya. 

Ibu engkau adalah orang yang paling berjasa dalam hidupku, yang selalu ada dalam hari-hariku. menemani aku, mendengarkan semua tentang ceritaku. Orang yang paling istimewa diantara apapun adalah ibu. Disaat aku jauhpun engkau selalu ada untukku, ketika aku terluka engkau yang pertama kali menyentuh dan menemaniku, ketika aku terjatuh engkau yang selalu membangkitkan aku, memberi semangat kepadaku.  

Ibuku engkau adalah sahabatku, Bagaimana tidak? engkau yang selalu aku butuhkan, dalam keadaan apapun aku, engaku ada. Disaat aku sakit sekalipun itu tak ingin bangkit, engaku rela menghabiskan waktumu untuk ku. Yang seharusnya waktu itu adalah waktu untuk istirahat. Engkau rela melakukan semua hal itu demi aku. Berapa banyak pengorbananmu untuku sampai waktupun tak mungkin bisa untuk menghitungnya. 

Sahabat seorang ibu itu jauh lebih indah dari pada sahabat seorang teman,  ibulah yang lebih tau sejak mulai dari awal lahir sampai besar kini ibu yang selalu ada disampingku. Ibu engkau adalah sahabat terbaikku yang selalu setia mendengarkan cerita keluh kesahku selama ini, memberikan motivasi hidup kepadaku. Menemaniku disaat aku susah maupun senang, membantuku disaat aku merasa kesulitan. Dan menegurku jikalau aku salah, engkau selalu mengininkan yang terbaik untukku. Aku sangat bersyukur mempunyai malaikat perempuan yang sangat menyayangiku. 

Terimakasih ibu telah menjadi sahabatku mulai dari aku kecil sampai aku besar kini, jasamu sungguh mulia. Jangan pernah bosan mendengarkan cerita anakmu, tetap menjadi sahabat terbaik dalam hidupku ibu, I Love You Ibu...

Salam Santun, 

Anakmu...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun