Mohon tunggu...
Filemon Pandu Wimastha
Filemon Pandu Wimastha Mohon Tunggu... Editor - Wimastha

Tuhan bersamaMu

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Di Ujung Penantianku

27 Agustus 2021   18:55 Diperbarui: 27 Agustus 2021   20:52 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Dalam lembaran kisah hidup, seringkali kita dihadapkan pada fase yang memuakkan, melelahkan, membosankan hingga menyedihkan. Terkadang, kita kehilangan semangat dan alasan untuk tetap berdiri dan tegak pada pijakan.

Hilang keseimbangan, lalu terjatuh karena tak berpegangan. Ingin rasanya menyerah, memaki nasib, marah pada keadaan. Karena merasa tak berguna, merasa paling rendah dari siapapun.  Siapapun engkau, yang sedang ada di posisi ini. Apakah dengan menyerah, lantas membuat mu jauh lebih baik ??

Apakah marah pada keadaan, akan membuatmu sampai pada tujuan ??

 Apakah berontak, akan membuatmu semakin kuat ??

Hal itu hanya akan membuatmu semakin Nelangsa. Kamu tidak perlu berontak melawan arus, cukup ikuti kemana arah arus. Istirahatkan diri sejenak, melepas penat. Berikan tubuhmu celah untuk memulihkan tenaga. Karena memaksakan keadaan hanya akan membuatmu semakin tertekan. Maka dari itu, berdamailah dengan cobaan. Kerjakan  rumus kemampuan. Jangan lupa, andalkan Tuhan di setiap keadaan !!

Maka dari itu berdamailah dengan keadaan, tidak ada masalah tanpa solusi, semua tergantung dari usahamu dalam menghadapi.

                                                       Wimastha

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun