Mohon tunggu...
Fila Rachmad
Fila Rachmad Mohon Tunggu... Penulis - Seorang mahasiswa yang menekuni kepenulisan

Menulis menjadi salah satu hobby dalam waktu luang

Selanjutnya

Tutup

Bola

Gonta Ganti Pelatih, Apakah Teruji?

25 Januari 2022   23:10 Diperbarui: 25 Januari 2022   23:14 433
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source : Pexels.com

Liga 1 merupakan kompetisi tertinggi di Indonesia yang sangat bergengsi dan menjadi tontonan masyarakat. Supporter selalu berharap bahwa timnya akan menang dalam setiap pertandingan. Hal inilah yang membuat tim kerap gonta ganti pelatih.

Tercatat hanya 6 pelatih yang bertahan hingga kini. Mereka adalah Paul Munster (Bhayangkara FC), Eduardo Almeida (Arema FC), Robert Rene Alberts (Persib Bandung), Aji Santoso (Persebaya Surabaya), Stefano Cugurra (Bali United), dan Widodo C Putro (Persita Tangerang).

Mungkin menjadi rekor tersendiri karena banyaknya tim yang mengganti pelatih mereka. Tuntutan dari supporter lalu performa pelatih yang kurang memuaskan hingga alasan lainnya menjadi alasan gonta ganti pelatih tersebut.

Pertanyaannya apakah pergantian pelatih tersebut terbukti memberikan dampak lebih baik? Belum tentu juga karena para pemain dengan pelatih yang baru akan harus menemukan kecocokan lagi antara satu sama lain.

Memang ada yang dengan berganti pelatih akan menjadi lebih baik. Namun akan menjadi tekanan bagi pelatih-pelatih yang akan menukangi tim Liga 1 karena tekanan yang sangat besar terutama di saat tim dalam performa buruk.

Tak jarang cacian makian akan melekat pada pelatih jika tim mereka tengah terseok-seok. Pelatih liga 1 dapat dikatakan menjadi pelatih yang akan selalu was-was terutama bila dalam performa buruk, maka akan siap-siap saja untuk diganti dengan pelatih lainnya.

Fenomena ini menjadikan pelatih di Indonesia akan berputar-putar seperti pelatih a melatih klub a. Lalu pelatih b melatih klub b di tengah musim bisa saja mereka berganti klub a dengan pelatih b dan klub dengan pelatih a. Mungkin bila mereka lebih percaya dengan proses bisa saja tim tersebut akan matang di saat waktu yang tepat.

Jurgen Klopp saja butuh waktu 5 tahun untuk mempersembahkan gelar bagi Liverpool. Lantas apa salahnya untuk mempercayai pelatih yang ada terlebih dahulu. Para supporter Indonesia dapat dibilang sangat keras kritikannya terutama di saat tim mereka dalam performa buruk.

Namun saat performa tim di atas pelatih akan jarang disorot oleh mereka. Semoga ke depannya Liga 1 benar-benar dapat menghargai pelatih untuk mereka memberikan yang mereka punya sebaik mungkin.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun