Sejak munculnya virus covid 19 yang melanda diberbagai dunia pastinya mengakibatkan keresahan di hati masyarakat. Tentunya pemerintah tidak diam saja terhadap  fenomena pandemi ini,  berbagai macam hal dilakukan pemerintah untuk  memutuskan atau memperkecil bertambahnya angka virus pandemi covid 19,  dimulai dari kebijakan WFH atau work from home.
WFH atau work from home yang berarti bekerja dari rumah  ini ialah  dari salah satu kebijakan pemerintah yang mengharuskan atau mewajibkan untuk bekerja sekaligus belajar dari rumah yang dilakukan secara online. Diberlakukannya kebijakan ini pemerintah berharap dapat memperkecil angka penularan dari virus Corona atau covid 19, akan tetapi pemerintah tidak memperhatikan  dampak lain yang ditimbulkan dari kebijakan ini  salah satu dampak dari work from home ini terjadi pada bidang ekonomi dan pendidikan.
Perubahan kebiasaan yang terjadi secara mendadak ini tentunya menyebabkan kurangnya persiapan yang dilakukan oleh pihak kantor dan sekolah. Tak sedikit kantor yang gulung tikar akibat tidak mampu menghadapi kondisi krisis ekonomi pada masa pandemi ini. Sekolah pun dituntut untuk menerapkan pembelajaran secara jarak jauh dengan memanfaatkan media online sebagai media edukasi agar pembelajaran tetap berlangsung.
Kegiatan sehari-hari yang mendadak mengalami perubahan ini  pastinya mengakibatkan ketidakmaksimalnya persiapan yang dijalankan dari pihak usaha atau kantor maupun pihak sekolah. Bahkan tidak sedikit pula ada usaha atau kantor yang bangkrut yang ditimbulkan dari kondisi krisis ekonomi yang diakibatkan dari dampak WFH. Sekolah pun diwajibkan untuk melakukan pembelajaran  dari jarak jauh menggunakan  media sosial sebagai media pendidikan agar pembelajaran tetap berjalan.
Ada banyak macam media sosial atau online yang yang yang fiturnya didedikasikan untuk proses belajar mengajar secara online diantaranya Google classroom, Google Meet, Quiper School dan lain sebagainya. Akan tetapi masih banyak guru, murid dan wali murid yang kurang paham cara untuk menggunakan  atau bekerjanya aplikasi dari media yang disebutkan di atas. jadi tentunya  membutuhkan waktu yang lama  untuk pengguna  mempelajari  aplikasi  tersebut.
Terkait problematika ini menimbulkan pihak dari sekolah ialah guru harus mencari jalan tengah, yaitu itu mencari aplikasi yang lebih dikenali dan mudah digunakan oleh masyarakat luas. Salah satu dari banyaknya aplikasi yang sering bahkan banyak digunakan masyarakat saat ini adalah WhatsApp. Banyak dari kalangan masyarakat menggunakan WhatsApp sebagai media untuk bertukar informasi maupun berkomunikasi, dari hal ini dapat diperkirakan banyak masyarakat yang sudah mengetahui aplikasi ini.
Tentunya ada kelebihan dan kekurangan dalam penggunaan Whatsapp sebagai media pembelajaran. Guru sebagai pihak pengajar disini perlu memanfaatkan seoptimal mungkin aplikasi ini agar tujuan dari pembelajaran tercapai. Kelebihan dari penggunaan Whatsapp adalah penggunaanya yang lebih mudah dan terdapat berbagai macam fitur yang mampu mendukung kegiatan pembelajaran.
Pastinya ada keunggulan dan kelemahan pada penggunaan WhatsApp sebagai media pembelajaran.  Para guru perlu manfaat memanfaatkan semaksimal mungkin. Keunggulan dari aplikasi WhatsApp ialah penggunaannya penggunaannya yang lebih mudah dan terdapat berbagai macam-macam fitur atau layanan yang dapat mendukung kegiatan pembelajaran online, sedangkan kelemahannya ialah siswa yang kemungkinan menyalahgunakan ponselnya bukan untuk pembelajaran serta  apabila terkendala sinyal materi yang dikirim oleh guru akan terhambat yang akan membuat kegiatan belajar mengajar tidak optimal.
Walaupun dianggap kurang efektif dan optimal dari sisi penggunaannya dalam kegiatan belajar mengajar secara Online, aplikasi WhatsApp masih masih banyak diminati untuk digunakan dalam sistem pembelajaran online saat ini dikarenakan dilihat dari sisi mudahnya pengoperasiannya untuk digunakan dalam keseharian.
Penulis : Fiki Amalia Khusna [Mahasiswa Jurusan Ekonomi dan Perbankan Syari'ah]
