Mohon tunggu...
Dzulfikar
Dzulfikar Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Content Creator

Blogger dan Content Creator. Member Kompasiana sejak Juni 2010. Aktif menulis di blog bangdzul.com dan vlog https://www.youtube.com/@bangdzul/

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Bukan Tsamara, Ini Calon Menteri Termuda Kabinet Baru Jokowi Ma'ruf

21 Mei 2019   11:03 Diperbarui: 26 Mei 2019   08:58 6663
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jokowi saat berkampanye di NTT / Tribunnews.com

Seperti diprediksi beberapa lembaga quick count, Jokowi Ma'ruf Amin akhirnya memenangi Pilpres 2019 dengan persentase 55,50 persen suara nasional. Jokowi mampu mengungguli Prabowo dan Sandiaga Uno dengan raihan saura hingga 85.607.362  suara. Sementara Prabowo Sandiaga Uno harus puas dengan raihan suara 68.650.239 atau 44,50 persen.

Keputusan tersebut diumumkan dalam rapat pleno KPU di Jalan Imam Bonjol Jakarta Pusat tanggal 21 Mei 2019 dini hari tadi. Tanpa menunggu terlalu lama, Jokowi langsung mengagendakan bertemu dengan seseorang yang sudah ditemuinya sejak awal Mei. Sosok tersebut diprediksi akan menjadi salah satu menteri Jokowi dalam kabinet terbaru. 

Betul, bukan rahasia lagi bahwa AHY, putra mahkota SBY sudah sejak awal melakukan rekonsiliasi dengan Jokowi meskipun berada di pihak yang berseberangan. 

Sejak awal, SBY merasa jengah dengan kubu BPN, salah satunya saat kampanye akbar Prabowo di GBK, yang disebut SBY terlalu eksklusif, tidak seperti yang diharapkannya bernuansa Bhineka Tunggal Ika.

AHY bertemu Jokowi awal Mei / dok.Tribunnews.com
AHY bertemu Jokowi awal Mei / dok.Tribunnews.com

Momen saat ini mungkin belum saatnya Tsamara dipilih menjadi menteri termuda dalam kabinet Jokowi. Karir Tsamara dalam dunia politik masih panjang. Tsamara baiknya memang berada di Senayan, memperbaiki citra anggota dewan yang selama ini lekat dengan sosok Fadli Zon dan Fahri Hamzah. Menunjukkan diri sebagai sosok yang sepantasnya menjadi anggota dewan yang terhormat dari kalangan millenials. 

Kursi menteri menjadi tawaran yang tepat bagi AHY jika Jokowi ingin merangkul Demokrat dalam bahtera koalisi. AHY memang sosok yang mau berkorban, meninggalkan karir di dunia militer demi merintis karir di politik. Sudah sepantasnya jika AHY mendapatkan posisi strategis dalam kabinet Jokowi. 

Mungkin ada yang beranggapan bahwa AHY tidak punya kontribusi dalam kemenangan Jokowi Ma'ruf dalam Pilpres 2019. Pendapat tersebut memang tidak bisa dibantah. Akan tetapi, AHY merupakan simbol anak muda yang paham bagaimana harus bersikap dalam menghadapi kekalahan.

AHY menjadi antitesis Prabowo. AHY menjadi figur seorang patriot yang mengakui kekalahan dan melakukan rekonsiliasi dengan kepentingan bangsa. Kepentingan yang lebih besar daripada sekadar memaksakan kehendak pribadi dan golongan.

AHY bersama pemimpin-pemimpin muda lainnya dalam deklarasi Bogor, layak untuk mendapatkan apresiasi karena memberikan teladan bagi generasi selanjutnya bahwa dalam sebuah kompetisi pasti ada yang menang dan ada yang kalah. Deklarasi damai di Bogor menjadi momentum yang tepat bagaimana sosok yang kalah harus bersikap. Sang pemenang tidak jumawa dan yang kalah pun tidak ngotot menang.  

Jika dalam kabinet Perdana Menteri Malaysia, Mahatir ada menteri termuda nan cerdas, seperti sosok Syed Saddiq yang menjabat sebagai Menpora. Maka, rasanya sangat layak jika Indonesia pun memiliki sosok Menpora yang berasal dari generasi muda.   

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun