Mohon tunggu...
Figo PAROJI
Figo PAROJI Mohon Tunggu... Buruh - Lahir di Malang 21 Juni ...... Sejak 1997 menjadi warga Kediri, sejak 2006 hingga 2019 menjadi buruh migran (TKI) di Malaysia. Sejak Desember 2019 kembali ke Tanah Air tercinta.

Sejak 1997 menjadi warga Kediri, sejak 2006 hingga 2019 menjadi buruh migran (TKI) di Malaysia. Sejak Desember 2019 kembali menetap di Tanah Air tercinta.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Lockdown di Malaysia, Ada TKI yang Hanya Makan Singkong Rebus karena Kehabisan Makanan

7 April 2020   09:43 Diperbarui: 7 April 2020   09:55 463
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Supardi dan ubi yang akan direbus // foto: dok.pri

Dampak kebijakan lockdown atau dalam bahasa setempat disebut Perintah Kawalan Pergerakan (PKP) untuk mencegah penularan virus corona di Malaysia tidak hanya dirasakan warga lokal.

Para pekerja migran, termasuk pekerja migran Indonesia atau TKI juga merasakannya. Terlebih lagi bagi pekerja yang pembayaran gajinya dihitung secara harian - yang selama masa PKP ini tidak mendapat gaji dan tidak mendapat bantuan apa pun dari perusahaan/majikan.

Bahkan, selama beberapa hari terakhir ini ada TKI yang hanya makan singkong rebus hasil tanaman sendiri karena kehabisan stok bahan makanan.

"Kalau minggu lalu, kami masih makan nasi karena masih punya stok beras dan bahan makanan lainnya. Tapi sudah beberapa hari ini kami terpaksa makan singkong rebus karena persediaan bahan makanan sudah habis," kata Supardi, TKI asal Jawa Timur yang bekerja sebagai pemotong rumput di kawasan Selangor, Malaysia.

singkong rebus yang dimakan Supardi dkk // foto: dok.pri
singkong rebus yang dimakan Supardi dkk // foto: dok.pri

Menurut Supardi, sejak diliburkan selama masa PKP ini, ia dan 16 orang temannya tidak mendapat gaji dan tidak mendapat bantuan apa pun dari perusahaan tempatnya bekerja.

"Selain persediaan uang yang sudah menipis, kami tidak berani keluar beli makanan karena di antara kami banyak yang kosong (tak berdokumen). Terpaksa kami makan ubi rebus untuk bertahan hidup," kata Supardi yang selama ini tinggal di sebuah  kongsi (rumah bedeng) di pinggiran kampung bersama teman-temannya.

Supardi mengaku sangat terlambat mengetahui informasi adanya pembagian sembako dari KBRI dan ormas-ormas Indonesia di Malaysia kepada TKI yang terdampak lockdown.

"Baru kemarin kami bisa terhubung dengan salah satu ormas yang kabarnya bagi-bagi sembako untuk TKI itu. Kami sangat berharap KBRI atau ormas berkenan mengirimkan  bantuan sembako untuk kami, karena saat ini kami sangat membutuhkan bantuan," harap Supardi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun