Mohon tunggu...
Fifin Nurdiyana
Fifin Nurdiyana Mohon Tunggu... Administrasi - PNS

PNS, Social Worker, Blogger and also a Mom

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sisi Lain Polisi: Menjadi Sahabat Anak Itu Hebat!

23 Juni 2021   14:34 Diperbarui: 23 Juni 2021   14:56 488
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: tribratanews.polri.go.id/tiroe.com

Sosoknya tegap, tegas dan berwibawa. Tak dapat dimungkiri, dengan berseragam lengkap, ia menjadi sosok primadona bagi masyarakat. Bahkan, tak sedikit anak-anak yang bercita-cita menjadi sepertinya. Sosok panutan yang dekat dengan masyarakat dan selalu dapat diandalkan untuk memberantas kejahatan. Ya, ia adalah Polisi, sosok pelindung dan pengayom masyarakat. Tanpanya, kita tidak akan dapat hidup dengan aman, tenteram dan damai.

Harus diakui, dulu sosok Polisi sempat memiliki stigma sebagai sosok yang garang, kejam dan eksklusif. Mereka yang berurusan dengan Polisi sudah pasti di cap sebagai penjahat. Karena Polisi tugasnya adalah menangkap penjahat. Maka tak heran, jika ada Polisi yang melintas, ada rasa cemas, was-was dan takut dalam diri masyarakat. Bahkan, masyarakat seperti menjauhi sosok Polisi karena takut.

Namun, seiring perkembangan zaman, terutama di era milenial yang serba digital saat ini, sosok Polisi sudah tidak lagi identik dengan memberantas tindak kejahatan semata. Polisi justru menahbiskan diri sebagai pelindung dan pengayom masyarakat, sehingga masyarakat tidak perlu takut jika berhadapan dengan Polisi. Selama berada di ranah yang benar, Polisi adalah sahabat masyarakat.

Perlahan namun pasti, stigma negatif Polisi semakin memudar. Kini Polisi sudah sangat dekat dengan masyarakat. Dan yang lebih membanggakan, kini Polisi juga sudah menjadi sahabat anak. Bagaimana tidak, pendekatan yang hangat kepada anak-anak merupakan hal yang sangat penting. Memberikan pemahaman bahwa Polisi adalah pelindung dan pengayom harus dilakukan sejak dini, dan anak-anak adalah sasaran utama pendekatan pemahaman tersebut, mengingat anak-anak adalah calon generasi muda yang kelak diharapkan dapat menjadi penerus bangsa yang tangguh dan berprestasi.

Anakku Belajar Senam Komando dari Pak Polisi

"Bunda...aku terpilih jadi anggota Polcil di sekolah !" teriak anakku girang. Ia terlihat begitu bangga ketika menunjukkan seragam Polisi Cilik yang diberikan oleh gurunya. Matanya berbinar seolah tak sabar untuk memakainya saat mengisi acara di setiap kegiatan di daerah kami. Ya, selain berlatih baris-berbaris, anggota Polcil juga diajarkan senam komando yang nantinya akan dipertunjukkan pada setiap acara Kabupaten. Mereka dilatih langsung oleh anggota polisi setempat.

anakku anggota tim Polisi Cilik di sekolah (sumber:dokumen pribadi)
anakku anggota tim Polisi Cilik di sekolah (sumber:dokumen pribadi)

Aku sempat melihat bagaimana bapak-bapak Polisi dengan sabar dan telaten mengajarkan dan memandu anak-anak ketika berlatih. Sungguh pemandangan yang luar biasa, dibalik sosoknya yang terkenal tegas dan berwibawa ternyata bapak-bapak Polisi juga memiliki sifat yang hangat terhadap anak-anak. Anak-anak pun terlihat nyaman dan bersemangat berlatih tanpa ada rasa takut. Tak jarang, ketika beristirahat bapak-bapak Polisi menyempatkan diri bercengkerama langsung dengan anak-anak, sesekali bersenda gurau sembari menyelipkan nasihat-nasihat yang penuh manfaat.

Berkat arahan dari bapak-bapak Polisi, anakku dan teman-teman Polcilnya dapat tampil dengan maksimal di setiap acara daerah. Sambutan riuh tepuk tangan pun bergemuruh ketika mereka menampilkan senam komando yang selama ini diajarkan oleh bapak-bapak Polisi baik hati. Siapa yang bangga ? tentu saja, selain bapak-bapak Polisi, aku lah sebagai orangtua yang bangga dan bahagia melihat anak-anak bisa tampil berkreasi. Terima kasih pak Polisi !

Program Perpustakaan Keliling Oleh Pak Polisi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun