Mohon tunggu...
Fifin Nurdiyana
Fifin Nurdiyana Mohon Tunggu... Administrasi - PNS

PNS, Social Worker, Blogger and also a Mom

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bersama KPA, Menorehkan Prestasi di Awal Tahun 2018

12 Januari 2018   23:40 Diperbarui: 13 Januari 2018   02:20 663
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Momen saat bersalaman dengan bapak Bupati saat menjadi Juara 3 Lomba Menulis Esai tentang Peningkatan Perekonomian Desa Tingkat Kabupaten (sumber:dokpri)

Masih teringat beberapa hari yang lalu, ketika aku mendapat  kesempatan bersalaman dengan Bapak Bupati sebagai juara ketiga lomba  menulis esai se-kabupaten tentang peningkatan perekonomian desa. Bangga  bercampur haru menyelimuti perasaanku kala itu. Bagaimana tidak,  tulisanku ternyata mendapat apresiasi yang baik dari para juri yang  terdiri dari perwakilan PWI, Jurnalistik Indonesia, KPID dan akademisi.

Dibalik  kemenanganku itu tentu ada kisah yang tak terlupakan selama menulis  esai untuk lomba. Berawal dari kebingunganku hendak menulis apa,  dikarenakan aku bukanlah pakar perekonomian, bukan sarjana ekonomi dan  bukan pemerhati desa. Tentu saja tema peningkatan perekonomian desa  menjadi sangat sulit untuk aku jabarkan dalam tulisan.

Persoalan  bukan hanya sampai disitu. Sepanjang penulisan, sempat beberapa kali aku  kehilangan ide dan merasa stuck. Aku merasa tulisanku tidak berkembang  dengan baik. Sangat dangkal dan kurang menarik. Ditambah lagi, badan  yang kurang fit karena masuk angin akibat beberapa hari begadang untuk  menuntaskan tulisan.

Disaat aku butuh moodbooster saat menulis, aku teringat Kayu Putih Aroma yang memang selalu ada di tas. KPA berwarna ungu dan beraroma lavender  selama ini menjadi andalanku saat mulai kehilangan konsentrasi akibat  kelelahan, masuk angin atau sedang badmood karena siklus datang bulan.

Membangkitkan  kembali mood menulis dengan diikuti ide-ide cemerlang memang bukan  perkara mudah, tapi juga bukan sesuatu yang tidak bisa diupayakan. Untuk  keadaan ini, aku punya beberapa tips agar mood menulis kembali datang,  yaitu :

  • Rehat sejenak. Jangan memaksakan  diri untuk terus menulis disaat kondisi badan sudah tidak bisa diajak  kerjasama. Bagaimanapun, badan harus diberi kesempatan untuk memulihkan  tenaga yang telah habis untuk berpikir dan mengetik. Jika dipaksakan,  maka hasilnya tidak akan maksimal. Berdasarkan pengalamanku, apa yang  kita tuliskan akan banyak "lari" atau melenceng dari topik awal akibat  memaksakan diri untuk menulis disaat sebenarnya badan sedang butuh  istirahat.
  • Ciptakan suasana yang mendukung saat menulis.  Masing-masing orang memiliki selera yang berbeda-beda disaat menulis.  Ada sebagian yang butuh musik saat menulis, ada yang harus disediakan  cemilan saat menulis atau bahkan ada juga yang hanya membutuhkan  ketenangan atau suasana sepi saat menulis. Semua sangat bergantung pada  masing-masing. Ciptakan suasana tersebut sesuai dengan selera agar  aktivitas menulis dapat berjalan dengan lancar.
  • Buat rancangan tulisan.  Rancangan ini seperti kerangka berpikir, gunanya agar tulisan tetap  terarah sampai pada akhir tulisan. Selain itu, dengan membuat rancangan  tulisan, kita akan tahu bahan-bahan referensi apa yang dibutuhkan dan  dokumen-dokumen apa saja yang dapat menjadi pendukung tulisan.
  • Pilih waktu menulis yang tepat.  Setiap orang memiliki pilihan waktu yang berbeda-beda dalam menulis.  Namun, kalau boleh saya memberi saran, manfaatkan waktu pagi hari (waktu  subuh atau sekitar pukul 04.00 s.d sebelum matahari terbit), hal ini  dikarenakan pada jam-jam tersebut pikiran dan badan kita masih sangat  fresh jadi mudah untuk menangkap ide-ide cemerlang untuk menulis.
  • Banyak Minum Air Mineral.  Air mineral memiliki manfaat yang besar bagi tubuh, terutama untuk  mencegah kekurangan cairan akibat terlalu banyak beraktivitas. Selain  itu untuk mencegah sakit pada punggung karena posisi kita saat menulis  dalam jangka waktu yang lama rentan menyebabkan sakit punggung yang  dapat mengganggu kelancaran aktivitas menulis.
  • Kayu Putih Aroma.  Jangan lupa sediakan KPA setiap kita beraktivitas termasuk saat  menulis. KPA lavender memiliki aroma yang menenangkan sehingga dapat  membantu menstimulasi pikiran dan badan agar saling bekerjasama dalam  menuangkan ide ke dalam tulisan. Bukan hanya itu, KPA juga membantu  mencegah masuk angin serta memberi efek menghangatkan sehingga badan  menjadi lebih rileks ketika beraktivitas menulis.

Dengan  melakukan tips tersebut dan menggunakan KPA, mood menulisku senantiasa  terjaga sampai pada tahap akhir paragraf. Bukan hanya itu, dengan mood  yang baik maka ide-ide baru dan kreatif berdatangan selama menulis.  Bukan kendala lagi, ketika aku bukan pakar perekonomian namun menulis  tentang peningkatan perekonomian desa. Kreatifitasku terus menggali ide,  bahwa peningkatan perekonomian desa bukan hanya bersumber pada satu  bidang saja tapi juga harus didukung oleh berbagai bidang termasuk  pemanfaatan teknologi terkini, yaitu teknologi digital.

Bersama KPA, Menorehkan Prestasi di Awal Tahun 2018
Bersama KPA, Menorehkan Prestasi di Awal Tahun 2018
Sebagai  bagian dari creative people zaman now, aku tak mengenal kata putus asa.  Hingga akhirnya, aku menemukan ide menulis peningkatan perekonomian desa  dengan aplikasi "Desa Digital" pada Sistem Informasi Desa di Daerah.  Semua ide kreatif mengenai pemanfaatan teknologi digital aku tuangkan ke  dalam tulisan. Dari sudut pandang inilah, aku dapat menulis tentang  peningkatan perekonomian desa "versiku" yang membuat tulisanku menjadi  beda dengan yang lain.

Sejak proses menulis, masuk sepuluh besar,  kemudian melalui tahap uji otentifikasi tulisan hingga akhirnya terpilih  menjadi juara ketiga lomba menulis esai tingkat kabupaten, KPA selalu  setia menemani dan dapat diandalkan di segala kondisiku. Terimakasih  KPA, awal tahun 2018 yang indah bersamamu menorehkan prestasi dalam  lomba menulis esai tingkat kabupaten.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun