Mohon tunggu...
Fidya Rizky
Fidya Rizky Mohon Tunggu... Mahasiswa - Bismillah

Mahasiswi yang sedang belajar di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pernah Dengar Neurotransmitter?

28 Februari 2021   17:17 Diperbarui: 28 Februari 2021   17:33 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Apa itu Neurotransmitter?

Neurotransmitter adalah zat yang berfungsi menghantarkan impuls ke ujung dendrit neuron berikutnya. Neurotransmitter menerima impuls dan akan berdifusi melewati celah sinapsis (tempat sel-sel saraf berkomunikasi). Neurotransmitter akan berkaitan dengan protein khusus atau reseptor yang berada dimembran pascasinapsis. Ikatan antara neurotransmitter dengan reseptor ini akan mengakibatkan impuls dapat diteruskan ke saraf lainnya.

Beberapa macam neurotransmitter

  1. Serotonin, adalah neurotransmitter yang terlibat langsung dalam beberapa proses didalam otak seperti, mood, emosi, depresi, agresi, tidur, nafsu makan, ingatan dan kecemasan. Serotonin sangat dikenal sebagai pengendali suasana hati. Sebab zat kimia yang diproduksi berkaitan untuk mengatur suasana hati dan zat yang terdapat didalam otak ini dapat membantu untuk mengatur perasaan cemas dan juga bahagia.
  2. Dopamin, adalah neurotransmitter yang berkaitan dengan kebahagian atau rasa senang. Namun tidak hanya berkaitan dengan kebahagian saja. Namun ketika dopamin dilepaskan didalam otak, akan tercipta perasaan yang waspada. Jika kita kekurangan dopamin atau terjadi kadar dopamin yang tidak seimbang akan sangat berbahaya bagi tubuh, seperti gejala yang timbul sulit berkonsentrasi, kurangnya motivasi hingga sulit bergerak. Apabila kadar dopamin didalam tubuh kita berlebihan seseorang akan menunjukkan beberapa gelaja seperti senang yang berlebihan, halusinasi dan delusi.
  3. Asetilkolin, adalah neurotransmitter yang berfungsi untuk menangkap sebuah perhatian, memori dan lainnya yang berada di sistem saraf pusat. Asetilkolin sangat berperan dalam kinerja otot yakni untuk mengaktifkan otot dan juga sangat berperan dalam pembuluh darah, peningkatan sekresi dan menurunkan detak jantung yang berlebih. Tidak hanya dalam kinerja otot saja, asetilkolin juga berperan penting dalam otak. Asetilkolin berperan diberbagai sistem saraf pusat. Seperti memotivasi diri, perhatian, daya ingat dan gairah dalam beraktivitas.
  4. Neropinefrin, neurotransmitter yang akan menyebabkan perasaan gugup dan peningkatan denyut jantung. Neropinefrin biasanya banyak dikeluarkan pada sinapsis yang berhubungan langsung dengan kerja organ dalam seperti jantung, hati, paru-paru dan alat pencernaan lainnya. Norepinefrin berfungsi untuk mengarahkan otak dan tubuh untuk bergerak. Seperti neurotransmitter yang lainnya, neropinefrin bergantung pada jenis reseptor itu berada. Pelepasan neropinefrin biasanya dikaitkan dengan respons yang terkait untuk peningkatan aktivitas seperti peningkatan detak jantung dan tekanan darah.

Beberapa gangguan medis yang berkaitan dengan macam-macam neutransmitter

  • Sindrom Serotonin, disebabkan oleh berlebihnya kadar serotonin dalam tubuh. Kondisi tersebut bisa terjadi ketika seseorang mengkonsumsi obat yang dapat memicu peningkatan kadar serotonin. Seseorang akan berisiko tinggi terkena sindrom serotonim jika mengkonsumsi obat-obatan lebih dari dua atau lebih secara bersamaan. Ada beberapa obat yang didalamnya dapat meningkatkan kadar serotonin seperti, obat pereda nyeri, obat batuk, obat sakit kepada sebelah atau migraine dan lain-lain. Gejala yang dapat timbul ketika mengkonsumsi obat yang mengandung serotonin dan dosisnya dinaikan seperti gelisah, tubuh yang bergemetar, jantung berdebar, sakit kepala, mual, keringat yang berlebih, halusinasi dan diare.
  • Penyakit Parkinson, disebabkan oleh berkurangnya produksi dopamin didalam tubuh sehingga gerakan tubuh menjadi lambat. Penyakit parkison biasanya menyerang bagian saraf, sehingga menjadikan beberapa bagian otak dan saraf menjadi memburuk dalam mengoordinasikan gerakan tubuh. Seseorang yang terkena penyakit parkison biasanya akan kesulitan untuk berbicara, berjalan serta menulis.
  • Penyakit Alzheimer, disebabkan oleh seseorang yang memiliki kadar asetilkolin yang rendah. Karena penyakit alzheimer itu merusak sel yang menghasilkan aseltikolin. Penyakit Alzheimer biasanya ditandai dengan penurunan daya ingat serta dalam kemampuan untuk bernalar.
  • Penyakit Hipotensi atau tekanan darah rendah, berkurangnya atau bisa juga rusak secara permanen beberapa fungsi organ tubuh dalam penyebaran aliran darah rendah untuk mengirimkan nutrisi dan oksigen. Gejala yang terjadi jika seseorang terkena penyakit ini adalah pusing, penglihatan menjadi kabur, lemas, pucat, tidak bersemangat, perut sering merasa mual.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun