Lain Formiga, lain Mary Fowler. Pemain berkebangsaan Australia tersebut tercatat sebagai perempuan termuda dalam sejarah putaran final Piala Dunia Wanita. Saat ini Fowler berusia 16 tahun dan bermain untuk Bankstown City.
Perlawanan Pesepakbola Terbaik Wanita
Ada Hegerberg baru saja memenangi gelar Ballon d'Or 2018 dan trofi keempat liga Champions wanita bersama Lyon. Namun justru Hegerberg utung tampil di Piala Dunia Wanita 2019 di Prancis.
Absennya Hegerberg sebagai bentuk perlawanan atas perlakuan terhadap sepakbola wanita. Bagi Hegerberg, federasi sepakbola Norwegia belum mampu menjunjung kesetaraan antara sepakbola pria dan wanita. Hal ini terlihat dari bayaran hingga prioritas federasi.
Hegerberg sudah menyampaikan hal tersebut sejak dua tahun lalu kepada federasi sepakbola Norwegia. Dia tidak akan bermain untuk tim nasional sampai dirinya melihat bukti kemajuan mendukung sepakbola wanita.
Sepakbola wanita memang masih tetatp berjuang untuk mendapatkan kesetaraan dengan sepakbola pria. Pagelaran Piala Dunia Prancis sebagai ajang perebutan supremasi sepakbola wanita menjadi ruang untuk memperjuangkan hal tersebut.
Ada Hegerberg adalah contohnya, pesepakbola wanita asal Norwegia tersebut menjadi peraih Ballon d'Or wanita pertama. Selain pengakuan lewat penghargaan atas prestasi, sepakbola wanita juga sudah mulai mendapatkan pengakuan publik. Juventus dan Fiorentina mampu mencatatkan rekor penonton di Italia, demikian pula partai antara Atletico Madrid vs Barcelona di Stadion Wanda Metropolitano.
Sementara dibelahan bumi lain, Argentina akan menjadikan liga wanita sebagai liga profesional.
Untuk pagelaran Piala Dunia Wanita 2019, FIFA mencatat sekitar 750 ribu tiket telah tejual dan diperkiran akan ada 1 juta penonton. Pemegang hak siar juga memperkirakan jumlah penonton global akan jauh lebih banyak dibanding Piala Dunia Wanita 2015.
FIFA juga telah meningkatkan jumlah hadiah turnamen, FIFA melansir hadiah yang diperbutkan sekitar 30 Juta US Dolar. Meskipun dari segi jumlah jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan pagelaran Piala Dunia 2018. Sebagai catatan Prancis sebagai juara turnamen berhasil membawa pulang 38 juta USD.
Melalui turnamen ini, mari kita dukung perjuangan kesetaraan gender di bidang olahraga dan sendi kehidupan lainnya. Apresiasi setinggi-tingginya kepada FIFA yang tetap konsiten menyelenggarakan turnamen sepakbola wanita.