Mohon tunggu...
Fian Fian
Fian Fian Mohon Tunggu... Jurnalis - Si vis pacem, para bellum

Qui ascendit sine labore, descendit sine honore

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Menelusuri Prestasi Ayah para Raja, Khalifah Abdul Malik bin Marwan

29 Oktober 2019   10:37 Diperbarui: 29 Oktober 2019   10:55 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Menelurusi Prestasi Diplomasi Abdul Malik bin Marwan

Ia diangkat setelah menggantikan Marwan bin Hakam dengan masa jabatan yang cukup lama yaitu terhitung dari 685-705 M. Era kepemimpinannya dianggap sebagai awal dari kebangkitan bahtera kerajaan Umayyah.

Ketika ayahnya menjadi khalifah, Abdul Malik bin Marwan telah mendapatka beberapa pengalaman hebat sebelum mendapat gelar putra mahkota yaitu sebagai penasihat raja dan juga sebagai Gubernur Palestina.

Ialah khalifah pertama kali yang membuat mata uang dinar dan menuliskan ayat-ayat al-Qur'an diatasnya. Ia turut melakukan pembenahan administrasi pemerintahan dan juga memberlakukan Bahasa Arab sebagai bahasa resmi pemerintahan Islam.

Hal yang membuat ia sangat dikenang oleh masyarakat internasional karena beberapa kebijakannya yang sangat inovatif yaitu, penetapan kewajiban berbahasa Arab dan menetapkan standar mata uang yang sama, yaitu dinar.

Ketika ia memimpin, ia mampu menyatukan wilayah kekuasaan denga Suriah sebagai pusatnya hingga mengalahkan Abdullah bin Zubair. Ia memperluas wilayah kerajaan Islam yang merengsek ke Eropa melalui Afrika Utara hingga ke Asia Tengah.

Peristiwa arabisasi tersebut telah merombak peradaban dunia, karena semua lini kehidupan dan pekerjaan haruslah pandai berbahasa Arab. Tidak hanya itu, ia juga membangun Qubbatush Shakra yang disebut dengan Masjid Umar.

Adapun keempat putranya ialah Al-Walid, Sulaiman, Yazid 2 juga Hisyam menjadi para khalifah Bahtera Umayyah, maka tidak heran ia disebut sebagai ayah para khalifah atau Abul Muluk.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun