Mohon tunggu...
Fian Fian
Fian Fian Mohon Tunggu... Jurnalis - Si vis pacem, para bellum

Qui ascendit sine labore, descendit sine honore

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

HI Islam, Tidak 100% Dukung Realis dan Liberalis

25 Oktober 2019   08:28 Diperbarui: 25 Oktober 2019   08:56 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Hubungan Internasional dalam Islam


HI Islam selalu ada di posisi tengah antara teori realis dan liberalis. Antara realis dan liberalis hanya merujuk pada hal materialistik saja, namun Islam lebih mengutamakan keadilan dan kemaslahatan dunia akhirat. HI Islam tidak mendukung realis 100% dan tidak mendukung liberalis 100%. Islam bersikap untuk melengkapi dan meluruskan. HI Islam berlandaskan pada:


-Manusia adalah makhluk yang baik jika dia beriman dijelaskan dalam Surat at-Tin (1-5)
-Manusia adalah makhluk yang baik jika dia beriman dijelaskan dalam Surat al-Baqarah (30)


HI Islam lahir ketika berdirinya Piagam Madinah.  Dalam segala pembuatan kebijakan luar negeri, para pemimpin haruslah berlandaskan pada al-Qur'an dan al-Hadits. Maka sebelum mempelajari tentang bagaimana HI, kita harus memahamai bagaimana urgenitas Islamic Worldview.


Misi diplomatik Islam adalah arbitrase dimana pengendalian konflik antara kedua Negara atau lebih ditengahkan oleh pihak ketiga yaitu Nabi sebagai penengah.

Islam bukan hanya sekedar agama, melainkan sebuah pendidikan, terobosan, pendorong yang telah menyatu dalam lini setiap kehidupan umat manusia dan bukan hanya umat Islam. Islam adalah rahmatan lil 'alamin, petunjuk bagi semua umat. Namun bagi Barat, agama adalah sebuah ranah privat yang tidak bisa menyatu kedalam kehidupan manusia.

Secara nyata, Islam telah berkuasa sangat lama. Piagam Madinah telah ada untuk menjadi basic dan kaca HAM dunia atau 600 tahun lebih dulu ada sebelum adanya Magna Charta cetusan Barat. Beberapa tantangan bagi Islam saat ini ialah:

  • Banyaknya tantangan sekularisme dan modernitas dengan Negara bangsa
  • Globalisasi yang merupakan proyek liberal seperti di era digital ini

Sumber HI Islam adalah

  • Landasan utama yaitu al-Qur'an, al-Hadits, Sunnah, Ijtihad
  • Dua kubu rasionalisasi Islam sebagai proyek modern yaitu Jamaluddin al-Afghani dan Muhammad Abduh yang menolak modernitas
  • Upaya rekonsialisasi atau gerakan Islamisasi Pengetahuan. Ismail el-Faruqi kembali mengulas Islam dekonstruksi atau bangkitnya otoritas ilmu pengetahuan. Rekonsiliasi adalah upaya epistemology untuk menegosiasikan jalan antara modernis dan Islam. Cara ketiga  adalah dengan menggunakan bahasa dan alat politik Barat dengan tujuan Islam. Ismael al-Faruqi (1982) bertujuan untuk:
    • Mencari pengetahuan modern dan wawasan keislaman
    • Menyusun ulang data
    • Evaluasi kembali atau menyimpulkan
    • Proyeksi ulang tujuan
    • Membuat disiplin ilmu
    • Memperkaya dan layani tujuan Islam
    • Menumbuhkan normativitas, moralitas dan ilmu sosial.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun