Mohon tunggu...
β˜…ε½‘ π…πžπ² 𝐃𝐨𝐰𝐧 ε½‘β˜…
β˜…ε½‘ π…πžπ² 𝐃𝐨𝐰𝐧 ε½‘β˜… Mohon Tunggu... Administrasi - Anti Scam Activist - Pemerhati - Penulis - IG @feydownwsc_official

𝐏𝐞𝐧𝐞𝐫𝐒𝐦𝐚 𝐊𝐨𝐦𝐩𝐚𝐬𝐒𝐚𝐧𝐚 π€π°πšπ«π πŸπŸŽπŸπŸ’ "π“π‘πž 𝐁𝐞𝐬𝐭 𝐈𝐧 π’π©πžπœπ’πŸπ’πœ 𝐈𝐧𝐭𝐞𝐫𝐞𝐬𝐭" π—”π—»π˜π—Ά Scam π—”π—°π˜π—Άπ˜ƒπ—Άπ˜€π˜/π—ͺπ—Ώπ—Άπ˜π—²π—Ώ. πˆπ†: @𝐟𝐞𝐲𝐝𝐨𝐰𝐧𝐰𝐬𝐜_𝐨𝐟𝐟𝐒𝐜𝐒𝐚π₯ 𝑴𝒆𝒏𝒆𝒕𝒂𝒑 π’…π’Š π’Œπ’π’•π’‚ 𝑷𝒆𝒓𝒕𝒉, 𝑾𝒆𝒔𝒕𝒆𝒓𝒏 π‘¨π’–π’”π’•π’“π’‚π’π’Šπ’‚ π„π¦πšπ’π₯ : 𝐰𝐚𝐬𝐩𝐚𝐝𝐚𝐬𝐜𝐚𝐦@𝐠𝐦𝐚𝐒π₯.𝐜𝐨𝐦 𝐅𝐁 𝐏𝐚𝐠𝐞 : π–πšπ¬π©πšππš π’πœπšπ¦π¦πžπ« π‚π’π§π­πš πŸ‘

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Pelajaran Berharga Dari Pak Ikhsan, Penjual Kerupuk Tuna Netra

7 Juni 2013   23:51 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:22 6728
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1370623326722593272

[caption id="attachment_266166" align="aligncenter" width="300" caption="Picture: Fey Down"][/caption]

Setelah saya menulis tentang pak Ikhsan, seorang tuna netra penjual kerupuk di Pamulang Barat. Ada seorang Ibu cantikΒ  SW sahabat saya dari Jeddah mengirim dana untukΒ  beliau.Β  Pesan si ibu, semua terserah saya gimana ngaturnya. Kalau dibeliin semua, gimana bawanya ya? Saya bertekad, amanat harus dilaksanakan hari ini juga agar hati tak ada beban.

Jum'at pagi, kira kira jam 10.30 sayaΒ  meluncur naik motor bersama anak perempuanku. Dalam perjalanan saya berdoa, semoga Pak Ikhsan hari ini berjualan.Β  Dari kejauhan nampak beliauΒ  sedang duduk menunggu pelanggan. Motor berhenti perlahan tepat di depan dagangannya, sambil saya ucapkan salam. IapunΒ  membalas salam dan senyum tulus tersungging dibibirnya. Saat itu saya berpikir, berapa banyak diantara kita yang berbadan sehat, tak kekurangan apapun, tapi selalu mengeluh dan sulit tersenyum, padahal senyum itu gratis dan termasuk ibadah.

Terlintas dalam hati dariΒ  pada uang dibelikan kerupuk semua, pak Ikhsan dapat apa? sedang untung kerupuk sangat kecil. Sayapun bicara hati hati sekali dengan beliau.

" Pak, maaf lho ya..Ini ada titipan untuk bapak dari ibu SW di Jeddah " ( Sambil saya sebutkanΒ  jumlahnya)

Jawaban pak Ikhsan sangat mengejutkan.

" Maaf ibu,Β  bukan saya menolak. Saya masih muda dan bukan termasuk golongan orang yang berhak menerima zakat. Saya kan ada pekerjaan berjualan kerupuk. Beli saja kerupuk saya dengan uang titipan dari Ibu SW itu."

Saat itu terlintas dipikiran saya, berapa banyak oknumΒ  yang punya jabatan masih suka minta bagian jikaΒ  ada proyek2 kakap.Β  Berapa banyak oknum berseragam yang tanpa malu2 minta uang disaat warga sedang butuh bantuan. Sebagai manusia kadangΒ  kita pun merasaΒ  senang jika ada yang memberi uang,Β  padahal kita tak kekurangan danΒ  tubuh kita sehat. Sungguh mestinya kita semua malu pada diri sendiri.

Lihatlah pak Ikhsan yang memegang teguh pendirian.Β  Walau ia tak dapat melihatΒ  namun mata hatinya mampu menembus dunia. Bibirnya selalu mengucapΒ  syukur pada Allah SWT

Pak Ikhsan punya harga diri, tak mau dikasihani. IaΒ  tak ingin menerima uang sumbangan tanpa bekerja.Β  Jika ada yang membeli kerupuk lalu kembalinya diberikan pada pak Ikhsan, baginya itu tak masalah. Ia bangga menjadi diri sendiri, ia bangga menjadi suami dan ayah yangΒ  bertanggung jawab untuk anak istrinya.

Saya dan anak perempuanku saling pandang karena bingung. Tak lama saya ajak beliau bercanda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun