Mohon tunggu...
Fesya Jacinda
Fesya Jacinda Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Konten favorit seni

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pancasila dalam Pandangan Mahasiswa di Era Digital

24 November 2022   20:45 Diperbarui: 24 November 2022   20:57 472
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam pelaksanaan pembelajaran di perguruan tinggi, mata kuliah Pendidikan Pancasila merupakan salah satu mata kuliah penting bagi mahasiswa sebagai warga negara Indonesia. Mata kuliah ini menjadi sangat penting karena dalam era modernisasi ini banyak sekali tantangan dalam pengimplementasian nilai-nilai Pancasila khususnya pada generasi milenial. Diadakannya mata kuliah Pendidikan Pancasila ini pada dasarnya bertujuan untuk mengembalikan pandangan masyarakat mengenai nilai-nilai ideologi Pancasila sebagai dasar negara kita.

Dikatakan ‘mengembalikan’ karena acap kali masih terdapat masyarakat yang salah dalam mengimplementasikannya atau bahkan bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Mata kuliah ini akan membimbing dan mengarahkan kembali pandangan mahasiswa sebagai generasi penerus tentang bagaimana posisi Pancasila sebagai dasar negara ini dan cara menerapkannya di kehidupan sehari-harinya.

Di dalam Pancasila sendiri terkandung berbagai nilai. Mulai dari nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, musyawarah mufakat, juga keadilan. Pertanyaannya, apakah nilai-nilai tersebut masih dapat dipertahankan di zaman modernisasi saat ini?. Disinilah peran perguruan tinggi sangat dibutuhkan melalui edukasi yang cermat tepat agar sampai kepada masyarakat dengan tepat pula.

Faktor utama yang menyebabkan terjadinya penyimpangan terhadap pelaksanaan Pancasila di era ini adalah modernisasi itu sendiri. Modernisasi atau yang kemudian bisa disebut sebagai globalisasi mendorong masyarakat dunia untuk menerima dan memahami kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi termasuk masyarakat Indonesia. Jika kita tidak bisa menerima dan mencerna dengan baik, kita akan tertinggal dari negara-negara lainnya. Tetapi, dalam hal ini banyak masyarakat Indonesia yang terlena dengan kemajuan teknologi tersebut dan tidak dapat menyaring apa yang perlu dan tidak perlu diikuti.

Contoh sederhananya, munculnya gawai membuat yang jauh menjadi dekat namun membuat yang dekat menjadi jauh. Generasi milenial Indonesia kini jika berada dalam satu ruangan yang sama mayoritas akan lebih sibuk memperhatikan gawainya masing-masing dibandingkan orang-orang disekitarnya. Ini sudah menunjukkan adanya penyimpangan dari nilai-nilai Pancasila maupun ciri khas bangsa kita, dimana kita adalah makhluk sosial bukan individualis.

Setelah mengikuti mata kuliah Pendidikan Pancasila, mahasiswa diharapkan dapat memahami secara mendalam nilai-nilai Pancasila. Tidak hanya sampai di situ, tujuan utamanya adalah mahasiswa dapat menerapkan nilai-nilai tersebut di kesehariannya dengan tepat. Peran dan aksi nyata mahasiswa dalam mengimplementasikan apa yang didapatnya dari mata kuliah ini pada masyarakat merupakan poin utama pembelajaran.

Di era digital ini mahasiswa dapat mengambil peran dengan memberdayakan potensinya melalui kreatifitas dan kemampuan intelektualnya. Aksi nyata yang paling mudah adalah dengan menjadikan nilai-niai Pancasila sebagai pedoman dalam segala aspek kehidupannya sehingga masyarakat juga dapat lebih cepat membiasakan diri dan mengikutinya, karena merasa bahwa Pancasila merupakan kebutuhan dalam menjalankan kehidupan berbangsa. Contoh lainnya yang dapat dan sudah sering dilakukan adalah dengan mengadakan kampanye dan membuat poster-poster edukasi yang kemudian disebarluaskan melalui media sosial. Itulah seharusnya bagaimana penghayatan nilai-nilai Pancasila dapat sejalan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, bukannya terhambat atau malah terabaikan.  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun